Mohon tunggu...
Romi Febriyanto Saputro
Romi Febriyanto Saputro Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan Ahli Madya Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Sragen

Bekerja di Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Sragen sebagai Pustakawan Ahli Madya. Juara 1 Lomba Penulisan Artikel Tentang Kepustakawanan Indonesia Tahun 2008. Email : romifebri@gmail.com. Blog : www.romifebri.blogspot.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ketika Dongeng Kapten Tsubasa Menjadi Kenyataan

29 Juni 2018   14:11 Diperbarui: 29 Juni 2018   14:22 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Timnas Jepang lolos secara dramatis ke babak 16 besar Piala Dunia 2018 di Rusia. Jepang merupakan satu-satunya wakil Benua Asia di babak perdelapan final perhelatan sepak bola dunia yang paling besar di planet bumi ini. Meskipun kalah melawan Polandia (0 -- 1) pada pertandingan terakhir di Grup H, Jepang tetap lolos sebagai runner up Grup H dengan poin 4 hasil dari kemenangan melawan Kolombia (2 -- 1) dan seri dengan Senegal (2 -- 2).

Poin Jepang sama dengan Senegal tetapi Jepang dinyatakan lolos ke babak berikutnya karena memiliki kartu kuning yang lebih sedikit (4 kartu dalam 3 pertandingan) daripada Senegal (6 kartu dalam 3 pertandingan).

Keberhasilan Jepang masuk 16 besar kesebelasan terbaik di dunia ini mengulang prestasi Jepang pada Piala Dunia 2002 dan Piala Dunia 2010. Sementara itu, Jepang adalah negara pertama yang mencicipi rasa manis  aturan "fair play" dengan meninggalkan rasa pahit di kubu Senegal.

Prestasi Jepang ini mengingatkan saya dengan cerita yang kemudian juga difilmkan "KAPTEN TSUBASA". Mimpi Jepang untuk merebut Piala Dunia dalam komik Kapten Tsubasa  telah memberikan inspirasi dalam dunia nyata. Kapten Tsubasa telah menjelma menjadi salah satu sosok penting dalam kebangkitan persepakbolaan negeri itu.

Pada 1981, komik tersebut kali pertama dirilis di Jepang, bercerita tentang seorang anak berpostur pendek yang sangat gemar bermain sepak bola. Dia selalu menjadi bintang di tim sekolah,  mulai di SD Nakatsu, hingga mimpinya merumput di Eropa terwujud.

Cerita Kapten Tsubasa berhasil menginspirasi generasi muda Jepang. Tsubasa  adalah mimpi publik Jepang untuk memiliki seorang pemain yang disegani di pentas sepak bola dunia. Berkat Tsubasa, Sepak bola Jepang terus melakukan inovasi untuk meraih mimpi. Usaha Jepang membuahkan hasil yang pantas membuat Indonesia iri. Negeri Sakura  itu kini tak diragukan lagi merupakan salah satu negara sepak bola terkuat di Asia.

Kapten Tsubasa adalah salah satu cerita yang mampu menjadi inspirasi bagi Jepang untuk bangkit di dunia sepak bola. H Witdarmono (Kompas, 23 November 2010) menuliskan bahwa perang kerajaan Spanyol dan Inggris yang berakhir di Pantai Gravelines, Perancis, Agustus 1588, dimenangi oleh armada Inggris.

Dalam bukunya, The Achieving Society (1961), David McClelland menulis, Inggris menang karena memiliki need for achievement (kebutuhan meraih keberhasilan) lebih tinggi daripada armada Spanyol. Salah satu penentu n-achievement (n-Ach) adalah corak sastra rakyat. Saat tingkat perekonomian Spanyol dan Inggris berada di puncak (tahun 1560-an), corak sastra rakyat Inggris tetap penuh kisah petualangan dan perjuangan. Namun, sastra rakyat Spanyol bergelimang kisah kemewahan dan hiburan. McClelland menyimpulkan, kisah perjuangan dan petualangan lebih mengembangkan tingkat n-Ach rakyat (McClelland, 1961, 1965).

Dalam komik Kapten Tsubasa, Tsubasa, Yuga, Wakabayasi dan Wakasimatsu meraih mimpi bermain di Liga Eropa. Kisah fiksi ini kini menjadi nyata. Menurut situs bolalob.com, dari 23 pemain Timnas Jepang di Piala Dunia 2018,  empat belas diantaranya berasal dari Liga Eropa. Untuk posisi kiper misalnya. Pelatih Akira Nishino memanggil Eiji Kawashima yang merupakan pemain klub asal Prancis, Metz. Mantan bek Inter Milan yang kini bermain untuk klub Turki, Yuto Nagatomo juga masuk skuat Matahari Terbit untuk Piala Dunia tahun ini.

Bergeser ke lini tengah, Jepang akan dihiasi nama-nama yang juga kini bermain di Eropa seperti Makoto Hasebe (Frankfurt/Jerman), Shinji Kagawa (Dortmund), dan Takashi Usami (Dusseldorf).Adapun di sektor penyerangan, Jepang akan diperkuat striker Leicester City, Shinji Okazaki, Yuya Osako (Werder Bremen), dan Yoshinori Muto (Mainz/Jerman).

Dalam pertandingan melawan Polandia setelah Kolombia Unggul 1 -- 0 atas Senegal, Jepang menerapkan strategi sangkar burung yang diadopsi dari komik Tsubasa. Detik.com, 29 Juni 2018, menuliskan, di film itu, tim Shutetsu berusaha mengulur waktu untuk mempertahankan keunggulan 1-0 dari tim Nankatsu, yang diperkuat Tsubasa. Tsubasa dkk. pun dibuat kebingungan untuk merebut bola dari lawannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun