Mohon tunggu...
Romi Febriyanto Saputro
Romi Febriyanto Saputro Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan Ahli Madya Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Sragen

Bekerja di Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Sragen sebagai Pustakawan Ahli Madya. Juara 1 Lomba Penulisan Artikel Tentang Kepustakawanan Indonesia Tahun 2008. Email : romifebri@gmail.com. Blog : www.romifebri.blogspot.com.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ketika Perpustakaan Memberdayakan UMKM

5 Juni 2014   21:11 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:11 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari Selasa, 3 Juni 2014, Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Sragen menggelar Seminar Wirausaha Sukses Melalui Bisnis Online yang diikuti oleh 150 peserta dari kalangan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah), guru, pelajar, mahasiswa maupun masyarakat umum.

Acara yang digagas oleh Perpustakaan Daerah Kabupaten Sragen dan Perpuseru Indonesia ini memperoleh apresiasi yang cukup bagus dari masyarakat. Tercatat kurang lebih 76 orang yang mendaftar melalui jejaring sosial facebook maupun melalui SMS online yang disediakan oleh panitia.

Kepala Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Sragen Tri Andiyas Wororetno mengatakan, saat ini tidak hanya melayankan peminjaman dan pengembalian buku saja. Namun juga memiliki tanggung jawab moral untuk memberdayakan masyarakat melalui pelatihan teknologi informasi. Hal ini sekaligus sebagai upaya untuk mempromosikan perpustakaan kepada masyarakat. Jika masyarakat sudah merasakan khasiat perpustakaan, maka mereka juga akan tertarik untuk membaca buku di perpustakaan.

Saat ini, perpustakaan menyediakan ruang BLC (Broadband Learning Center) yang terdiri dari 20 unit computer untuk pelatihan teknologi informasi gratis. Tutor berasal dari Kantor Pusat Data Elektronik (PDE) Kabupaten Sragen dan relawan komunitas teknologi informasi. “Menurut data statistik baru 40 % UMKM kita yang melek internet. Kami ingin, agar kalangan UMKM belajar internet di perpustakaan sehingga mereka bisa menjalankan bisnis secara online, “terang Tri Andiyas.

Sementara itu, Direktur PEAC Bromo Samsul Hadi yang bertindak selaku narasumber mengatakan, kedudukan UMKM sangat penting bagi pembangunan negeri tercinta ini. UMKM menyumbang  56 % dari total pendapatan domestic bruto (PDB) dan mampu menciptakan lapangan kerja baru tanpa harus membebani pemerintah. Saat ini tercatat 98 % dari dunia usaha di tanah air adalah UMKM.

Kepada para peserta, Cak Samsul, panggilan akrab Samsul Hadi memberikan lima kunci sukses dalam meniti karir sebagai wirausaha. Terbuka terhadap pengalaman baru, disiplin, memiliki jaringan pergaulan yang luas, memiliki komitmen terhadap kesepakatan, dan mampu menghadapi tekanan dengan kepala dingin.

Cak Samsul juga memotivasi para calon pengusaha dan pengusaha UMKM agar memanfaatkan internet di perpustakaan untuk menunjang bisnis mereka. Mengapa ? Internet mampu mengakses data dan informasi secara cepat. Sambungan dan jangka waktu sangat cepat, luas dan tidak dibatasi waktu, tempat, dan negara. Jejaring sosial mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Bahkan, Indonesia tercatat sebagai pengguna facebook nomor 4 terbanyak di dunia.

“Internet menghubungkan kita dengan dunia bisnis di seluruh dunia secara mudah dan murah, “ujar Cak Samsul. Hal ini didorong dengan harga HP (handphone) yang semakin murah sehingga internet hampir menjangkau semua orang. Saat ini sekitar dua ratus sembilan puluh juta HP digunakan oleh penduduk Indonesia dan tujuh puluh empat juta orang tercatat menjadi pengguna internet.

Perpustakaan merupakan jembatan bagi UMKM untuk belajar bisnis online. Di perpustakaan, pelaku UMKM bisa belajar membuat email, membuat akun sosial media, membuat blog, membuat akun di took online, dan menguasai cara beriklan di mesin pencari internet terutama di google.

Ada pengalaman menarik yang terungkap dalam seminar ini. Nanik Sukoco, seorang mantan TKI yang terjun menjadi pelaku UMKM memperoleh peningkatan dalam usahanya setelah belajar internet di perpustakaan. Inspirasi bisnis kripik herbal muncul ketika menemukan sebuah buku di perpustakaan yang membahas tentang khasiat tanaman obat. Beliau yang sudah lama menekuni bisnis kripik herbal memperoleh tambahan omzet penjualan setelah menawarkan kripik herbalnya di sosial media dan toko online. “Pesanan dari luar kota mengalami peningkatan, “ujar Bu Nanik yang tergabung dalam Keluarga Migran Indonesia (KAMI) Kabupaten Sragen.

Setelah seminar, perwakilan peserta sepakat untuk membentuk Forum Wirausaha Sragen. Terpilih sebagai ketua adalah Dedy Rahmanto, seorang pebisnis online yang sudah banyak meraup dolar dari dunia maya. Selamat berjuang saudara-saudaraku para pelaku UMKM. Jangan lupa ajak keluarga kalian untuk membaca di perpustakaan. Bersama perpustakaan, mari kita raih sukses bersama !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun