Mohon tunggu...
Romi Lie
Romi Lie Mohon Tunggu... Pelajar -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pluralisme dan Anti-Pluralisme: Eksklusif Vs Inklusif (Memaknai Keberagaman)

13 Maret 2019   10:39 Diperbarui: 13 Maret 2019   10:58 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Model ini menyatakan tentang kemampuan memahami dan menerima aneka rupa perbedaan dalam kehidupan bersama. 

Agus Suwignyo (editor) dalam bukunya Post-Truth dan (Anti) Pluralisme (xxx:2019) menjelaskan tentang permasalahan diskurus keberagaman antara lain:  

  • Pertama, akar-akar sikap antipluralisme yang mendorong pengerasan ideologis dan ekslusivitas pasca "berakhirnya sejarah".
  • Kedua, perkembangan teknologi informasi beserta dampaknya dan bagaimana menempatkannya secara cerdas dalam lingkup masyarakat yang plural dan beragam.
  • Ketiga, aspek-aspek struktural maupun nonstruktural kelembagaan yang mendukung berkembangnya sikap bineka dan mengikis pandangan dan sikap antipluralisme.
  • Keempat, pemikiran dan refleksi tentang akar-akar kekuatan masyarakat dalam mengembangkan sikap bineka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun