"Why I Am Servant of God?"
(Matius 10:1-3)
Pendahuluan
Â
Pertanyaan "why" adalah pertanyaan filosofis yang harus kita pikirkan dan jawab. Pertanyaan ini akan menjelaskan tentang "eksistensi/keberadaan" (philosophy of being not philosophy of becoming) manusia, dalam hubungannya dengan seorang pelayan Tuhan.
Ada beragam jawaban tentang "why I am servant of God?" Ada yang mengatakan karena "factor keturunan (heredity)", "factor kecelakaan (accident)", "factor pelarian (escape), dll. Semuanya ini adalah menyangkut tentang "philosophy of becoming". Namun, "philosophy of being" akan kita temukan di dalam firman-Nya yang akan kita pelajari, antara lain:
Pertama: "PANGGILAN KRISTUS" (proskalesamenos)
Kata proskalesamenos adalah bentuk "verb participle aorist" yang berarti kata kerja yang telah dikerjakan pada masa lalu (satu kali dan tidak berulang-ulang). Dengan demikian, "why I am servant of God?" adalah suatu panggilan yang telah dikerjakan oleh Kristus pada masa lalu kepada kita, para pelayan-Nya.
Kedua: "MURID KRISTUS" (mathetas)
New International Dictionary of New Testament Theology menyajikan beberapa padanan bahasa Yunani yang digunakan untuk kata "murid", antara lain: (1) akolouthe (ikut), yang mununjukkan tindakan seseorang yang menjawab panggilan Yesus dan mengarahkan kembali seluruh hidupnya dalam ketaatan; (2) mathetes (seorang murid), seorang yang telah mendengar panggilan Yesus dan mengikuti-Nya; (3) mimeomai (meniru), yang menekankan pada mengikuti suatu model perilaku orang lain. Ketiga kata ini mempunyai perbedaan kualitas. Seorang murid Kristus adalah seseorang yang telah dipanggil (telah dikerjakan pada masa lalu) dan hidup berpadanan dengan panggilan itu (menjadi murid Kristus=menjadi seperti Kristus).
Ketiga: "DIBERIKAN/DIPERLENGKAPI KUASA" (=edoken, =exousian). Kata ini berbentuk "verb indicative aorist active" yang artinya suatu perbuatan yang telah dilakukan pada masa lalu secara aktif, yaitu tentang kuasa Roh Kudus. Roh Kudus telah diberikan kepada para murid-Nya yang telah dipanggil-Nya.