Upaya kerjasama ASEAN dalam menghadapi COVID-19 (ASEAN Defence Ministers Meeting & ASEAN Plus Three)
Dengan meningkatnya wabah corona serta dampak-dampak negatif yang dihasilkan dari pandemi COVID-19, maka dari itu ASEAN sebagai organisasi intra-nasional dituntut untuk memaksimalkan kapasitas dan kapabilitasnya yang ada, sesuai dengan ASEAN Way. Terdapatnya beberapa usaha yang dilakukan oleh ASEAN dalam menghadapi permasalahan penyebaran virus COVID-19. Salah satu pertemuan yang menginisiasikan adanya usaha ASEAN dalam menghadapi COVID-19 adalah melalui pertemuan ASEAN Defence Ministers Meeting. Pertemuan tersebut terlaksana pada 19 Februari 2020 di Han Noi, Vietnam. Hasil dari pertemuan tersebut adalah untuk menekankan pentingnya aspek kerjasama di antara negara-negara ASEAN serta mitra negara lainnya untuk menghadapi pandemi yang ada. Secara lebih spesifik, hasil dari pertemuan tersebut adalah dalam bentuk pembentukan Joint Statement on Defense Cooperation against Disease Outbreak.
Usaha lainnya yang menginisiasikan adanya kerjasama dalam ASEAN, diimplementasikan melalui APT (ASEAN Plus Three). APT adalah sebuah mekanisme kerjasama yang dibentuk oleh ASEAN, dimana terdapatnya kerjasama antara AMS (ASEAN member states) bersama-sama dengan tiga negara lainnya yaitu Cina, Jepang, dan Korea Selatan. Dalam relevansinya dengan pandemi COVID-19, dapat dikatakan bahwa hampir seluruh negara anggota terdampak secara negatif atas adanya penyebaran virus baru tersebut. Dengan itu, ASEAN memutuskan untuk memanggil bantuan secara eksternal yaitu melalui forum ASEAN Plus Three. Ketiga negara mitra ASEAN tersebut mampu memberikan bantuan-bantuan yang dinilai signifikan dan utama dalam menangani COVID-19. Secara normatif terdapatnya keputusan-keputusan penting yang disepakati dalam pertemuan KTT APT 2020. Secara rill, baik China, Jepang, maupun Korea Selatan, turut memberikan bantuan langsung kepada ASEAN. China memberikan bantuan kepada Member States berupa pemberian APD, masker, ventilator, serta data teknis dan pengalamannya dalam menghadapi virus corona melalui testing dan treatment. Jepang memberikan sumbangsih yang berupa komitmen dalam menjaga pasar agar jauh dari stagnasi, melalui penjagaan rantai pasokan barang-barang seperti komoditas, peralatan kesehatan, dan obat-obatan. Negara lainnya, yaitu Korea Selatan memberikan bantuannya dalam hal pemberian alat-alat tes, PCR, serta pelatihan penggunaan alat tes kepada negara-negara anggota ASEAN untuk membantu menghadapi situasi darurat dalam medis yang dihadapi oleh masing-masing negara.
Kesimpulan
Tidak dipungkiri bahwa terdapatnya disrupsi dalam berbagai macam aspek dalam bernegara yang dialami oleh seluruh negara di dunia, termasuk terhadap ASEAN. COVID-19 yang berdampak secara negatif bagi pertumbuhan perekonomian serta kesejahteraan dan kualitas kesehatan masyarakatnya merupakan ancaman non-tradisional yang perlu untuk dicari jalan keluarnya. ASEAN sebagai organisasi intra-nasional menjalankan kapasitasnya untuk bekerjasama disaat terdapatnya wabah virus corona yang merebak. Berdasarkan Neoliberalisme, kerjasama menjadi opsi yang paling tepat untuk dilaksanakan oleh state-actors demi tercapainya kesejahteraan, khususnya dalam hal ekonomi. COVID-19 yang berdampak negatif terhadap perekonomian menginisiasikan kerjasama-kerjasama untuk dilakukan di ASEAN, selaras dengan teori neoliberalisme. Kerjasama yang dijalankan ASEAN direfleksikan melalui ASEAN Defence Ministers Meeting serta ASEAN Plus Three. Kedua hal tersebut adalah segelintir contoh dari tindakan ASEAN dalam mengusahakan pemutusan mata rantai COVID-19. Dampak yang dihasilkan atas adanya kerjasama tersebut sangatlah positif bagi seluruh negara anggota ASEAN. Terdapatnya bantuan-bantuan dari China, Jepang, dan Korea Selatan, mampu mempersiapkan ASEAN untuk menghadapi COVID-19 secara lebih matang dan kuat. Dengan itu, ASEAN sebagai organisasi internasional dapat dikatakan berhasil dalam menjalankan mekanismenya dalam hal pengupayaan kerjasama, untuk mencapai kondisi lebih kuat dan stabil di tengah disrupsi COVID-19.
Referensi
ASEAN. (2020). ASEAN-Australia Health Experts’ Meeting on COVID-19. Diakses dari https://asean.org/asean-australia-health-experts-meeting-covid-19/.
ASEAN. (2020). Economic Impact of COVID-19 Outbreak on ASEAN. ASEAN Policy Brief, April 2020.
Olivia, Yemima. (2020). Neoliberalisme: Analisis Kerja Sama ASEAN Plus Three (APT) dalam Menghadapi dan Mengatasi Dampak Pandemi COVID-19. Departemen Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga