Yang keempat, kita dapat mengajak anak untuk belajar tentang Indonesia, tentang para pahlawan, rumah adat, lambang negara, flora dan fauna, kebudayaan daerah, serta keanekaragaman lain yang dimiliki Indonesia.
Kelima, pada saat terjadi percakapan dengan penjual, kita dapat mengajari anak kita untuk bertutur kata yang jelas, santun, runtut. Anak belajar juga untuk berani berbicara, bercakap dengan orang lain, atau menanggapi pembicaraan orang lain.
Yang keenam, ketika ada transaksi dan ada uang kembalian, secara tidak langsung anak belajar berhitung. Menambah, mengurangi, mengali maupun membagi. Dalam hal ini anakpun bisa belajar. Ya...belajar tentang kejujuran dan keberanian juga. Jujur jika ada salah menghitung. Jujur mengembalikan kelebihan uang kembalian. Berani menyampaikan kalau ada yang salah dalam perhitungan.
Pembaca bisa menambahkan yang lainnya. Tentu masih banyak yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam momen ini untuk dijadikan wahana membantu anak belajar.
Pendek kata selalu ada cara untuk membantu anak belajar. Dengan apa saja, di mana saja, kapan saja, dengan siapa saja, bagaimanapun caranya. Bahkan yang kelihatannya seolah berefek negatifpun, asal kita bisa mensiasatinya, bisa kita jadikan sebagai wahana untuk membantu anak belajar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI