Penulis ditugaskan untuk mengeksplorasi kata, suatu proses ganda yang aneh, yang secara bebarengan menjadikan penulis atau maksud penulis sebagai agen perubahan dalam budaya manusia(Nadine Gordimer-pemenang Nobel sastra)
Bagi saya, menulis merupakan aktivitas paling menyenangkan diluar membaca, jelajah tempat( bersepeda atau pakai motor), jalan kaki menembus alam pegunungan, desa, atau mengunjungi apapun ranah. Dengan menulis, jaringan otak saya dipaksa berdenyut lebih kencang, memori digali lebih dalam guna dipindahkan dibanyak platform.
Kesenangan menulis tertanam sejak sekolah dasar(SD). Awalnya puisi, kemudian membikin lagu. Di SMP, majalah dinding menjadi panggung selanjutnya melampiaskan hobi menulis.Â
Saya masih ingat, tulisan pertama saya tentang revolusi Prancis terpampang selama sebulan dengan ilustrasi hasil tangan sendiri. Lanjut di SMA. Selepas itu, menulis saya selingi dengan aktivitas menggambar hingga melanjutkan kursus disebuah sekolah design di Jakarta.
Sayangnya, hobi menulis mirip iman manusia, sering fluktuatif(naik turun). Atau karakter saya yang pembosan menjadi penyebab? Apalagi bila kegemaran baru sedang ditekuni. Jika hal itu terjadi yang lain saya tinggalkan. Ditambah pekerjaan menjadi tuntutan, menulis mengalami hibernasi. Bisa dua tahun tanpa menulis bahkan membaca(buku), hanya mendengar dan melihat tayangan.
Sebelum mengenal komputer, mesin tik tua warisan bapak menjadi andalan. Suaranya yang syahdu mempunyai daya tarik juga daya bising. Tanpa mengenal waktu saya bisa berjam-jam berakrab-akrab dengannya. Cuma saudara kadang protes.
"Mas, Mbok dilanjutke sesuk meneh. Iki wes bengi. Tonggone kebribenan. "
Sebuah sindiran. Sebenarnya, tidurnya terganggu oleh suara dak dok dak dok  pukulan huruf-huruf ke kertas.
Kegilaan saya pada mesin tik seiring  dengan hasutan dari bahan bacaan.
Keinginan supaya tulisan terpampang di media cetak menjadi sebab gelombang pengiriman intens. Otomatis bunyi mesin tik tambah merajalela. Kebisinganpun tak terkendali. Wajah-wajah setengah cemberut mengintip. Majalah Tempo, Gatra, Koran Kompas, Intisari, Gadis, Femina, Kawanku diantara yang kena bidik.Â