Mohon tunggu...
Sri Romdhoni Warta Kuncoro
Sri Romdhoni Warta Kuncoro Mohon Tunggu... Buruh - Pendoa

• Manusia Indonesia. • Penyuka bubur kacang ijo dengan santan kental serta roti bakar isi coklat kacang. • Gemar bersepeda dan naik motor menjelajahi lekuk bumi guna menikmati lukisan Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Museum Keris Nusantara, Ada Cerita di Setiap Koleksinya

29 Juli 2018   11:44 Diperbarui: 30 Juli 2018   02:03 1177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tusukan logam runcing beberapa sepeminum teh kedepan akan mengakhiri hidup sang pembuatnya. Lelaki sepuh itu terkapar. Berusaha merangkak namun tetap saja kepayahan. Nafasnya senthik-senthik terhambat oleh luka menganga didada. Tangannya berusaha menahan agar darah tidak merembes deras, satunya menopang tubuh agar sedikit terangkat. Tetap saja sia-sia.  

Ceceran darah segar berujud noktah hingga gumpalan mengikuti sumbernya. Noda jahat membalut di genggaman Ken Arok. Disaksikan gesekan dedaunan di sekitar padepokan, kilatan-kilatan sinar matahari yang dipermainkan liuk pepohonan, sebuah peristiwa berdarah tercatat dalam lelembar Pararaton. 

Sang pembuat keris, Mpu Gandring tergolek lemas di altar depan. Sang pembunuh, tak lain Ken Arok, menatap dengan bangga akan ujud keris yang ia pegang. Walaupun bentuk belum sempurna tapi kehebatannya telah ia buktikan. Lumpang batu terbelah berantakan ketika ditusuk keris pesanannya, termasuk si Mpu. 

Langkah kaki segera ia lentingkan sebelum matahari lurus diatas kepala. Tubuhnya mantap berbalik meninggalkan luka keji. Kerisnya belum kering dari cairan merah ketika gema kutukan masih samar terdengar,"Hai berandal pencuri! keris itu akan meminum darah tujuh turunanmu. Camkan itu!"

dok.pribadi
dok.pribadi
Suara hentakan alas kaki beradu lantai membuyarkan lamunanku. Ken Arok dipaksa lenyap di ruangan museum. Dua orang pengunjung berhasil mengusirnya dalam kancah pikiranku dan menambah daftar tamu di museum ini. Ya, museum Keris.

Kedatanganku memang telah aku rencanakan. Sering lewat jalan didepan museum menjadi awal selarik intuisi agar aku mampir menengok dalamannya.

dok.pribadi
dok.pribadi
Destinasi ini tergolong baru dikota Solo. Diresmikan oleh presiden Joko Widodo pada 9 Agustus 2017 sebagai bentuk 'Nguri-uri budoyo Nusantoro'.

dok.pribadi
dok.pribadi
Keris, sebagaimana para pemerhati masalah perKerisan menyatakan adalah sebuah senjata berluk (bengkokan) dari logam yang ditempa. Jadi kalau hasil cetakan atau cor, apalagi hasil ngeblat/patron dilempengan seng tebal dipotong mengikuti alur/garis model, itu hanyalah keris-kerisan. 

Untuk memenuhi syarat agar sebuah keris disebut keris yang baik harus dibuat dari tiga bahan utama, yaitu besi, baja dan bahan pamor (batu bintang/batu meteor-mengandung titanium, nikel).  Awam dipastikan tidak paham mengenai jagat perKerisan, termasuk penulis. 

Kedatangan saya di gedung 5 lantai termasuk  basement (dihitung lantai satu) sebagai lokasi parkir berbentuk joglo modern hanya untuk memupus rasa keingintahuan, ada berapa banyak sih koleksinya? 

Menurut sumber yang dipercaya, ada sekitar 900 keris, 38 tombak dan beberapa benda bersejarah lainnya. Tapi itu akan terus bertambah dengan adanya kabar beberapa masyarakat atau institusi akan menghibahkan koleksinya, termasuk kerajaan Belanda (seperti keterangan mas bro pemandu museum). Ditunggu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun