Mohon tunggu...
Romastiur Nainggolan
Romastiur Nainggolan Mohon Tunggu... Administrasi - sederhanakan pikiran

samosir island

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Sabar

8 Oktober 2013   15:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:49 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

banyak ditemukan........
sulit bagi sesorang untuk sabar ^_^
padahal seandainya dia mau, besar kemungkinan yang terjadi adalah yang lebih baik daripada ketika dia menolak untuk bersabar.:-)
banyak alasan yang masuk akal, logis untuk menolak satu kata yaitu sabar, bisa jadi karena sakit hati, dendam, tidak dihargai, diabaikan, tersisih, tidak dihormati, dan banyak lagi
coba pikirkan, jika saja bersedia untuk sabar, besar kemungkinan kata demi kata diatas akan berubah menjadi, memaafkan, mengampuni, tidak mengingat2  kesalahan, dihargai dan menghargai, dipedulikan dan mempedulikan, dimiliki dan memiliki, dihormati dan menghormati..:-) pernahkah kita biarkan ini terlintas dipikiran? mungkin terlintas tapi adakah kita menangkapnya atau biarkan saja berlalu.

hitung seberapa besar kerugian yang dialami jika lebih memilih tidak sabar yang menghasilkan buah-buah yang buruk, tidak enak dilihat apalagi dikonsumsi.:-)

ada pepatah, buka mata, pandang melalui jendela mata orang lain, tidak hanya jendela mata sendiri.
artinya buka pikiran, belajarlah, temukan hal yang baik yang positif yang membawa kepada kebaikan hidup.
tutup telinga pada desas desus, tutup mata pada pandangan buruk, tutup hati daripada kebencian, tutup pikiran daripada hasutan-hasutan yang semuanya hanya mencuri kebahagiaan kita.

kunci ada di tangan masing-masing. jangan pinjamkan bahkan berikan pada hal lain, baik itu manusia atau pun kabar berita atau orang tua/keluarga sekalipun. itu milik mu, hak mu, suatu saat akan diminta pertanggungan jawab mu bukan dari orang lain.

Kita menyadari ada yang lebih berkuasa daripada kita, jadi bagaimana mungkin kita tidak berlari secepatnya mendekat? sudahkah merasa hebat atau menjadi cengeng dan merajuk agar didatangin? Tuhan tau kapasitas kita, Dia ingin kita hidup dan bertindak sesuai kapasitas yang dipercayakan kepada kita. jangan menurunkan, jangan Dia ambil daripada kita, mintalah lebih namun jangan melewati apa yang tertulis.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun