Seorang teman dengan gagahnya meng-update status kata-kata bijak yang mengulas kesombongan teman-nya sendiri di media sosial. Ia mulai membandingkan sifatnya dan teman-nya itu, seakan hendak mengatakan bahwa dirinya lebih rendah hati dari sang kawan yang dianggap sombong.Â
Sombong merupakan sifat yang dapat menimbulkan ketidakharmonisan hubungan dalam lingkup sosial, karenanya sifat ini selalu di pandang negatif di tengah kehidupan bermasyarakat. Lalu, bagaimana jika seorang anak muda menunjukkan sifat sombong setelah meraih kesuksesan dalam karir-nya? apakah kita tetap mengatakan anak muda tersebut sombong, padahal ia mempunyai bukti konkret atas pencapaian yang ia lakukan, atau sebenarnya kita yang malu untuk mengakui kesuksesan anak muda tersebut dan cepat menghakimi?
Sombong menurut Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI) diartikan "menghargai diri secara berlebihan; congkak; pongah". Penjelasan ini menekankan bahwa sombong tidak selalu dikonotasikan secara negatif karena  juga merupakan cara positif untuk menghargai diri seseorang, yang perlu diperhatikan adalah kadar menghargai diri itu sendiri.
Anak muda tidak dapat dikekang begitu saja, rasa ingin tau yang begitu besar membuat mereka ingin mencoba segala hal baru yang dijumpainya. Mereka seperti peluru yang siap meluncur tanpa ada arahan yang jelas, untuk itu dibutuhkan sosok orang tua yang berkewajiban mengarahkan peluru tersebut pada sasaran yang tepat. Tindak tanduk anak muda yang menginginkan pengakuan dari orang lain harus dilihat secara wajar, karena mereka sedang dalam proses  menuju kematangan.Â
Sombong tidak dapat dihindari tetapi dibentuk sedemikian rupa, agar kadar "menghargai diri" tetap terjaga di lingkungan sosial, dengan begini maka seorang anak muda dapat membentuk karakter yang lebih percaya diri dalam menghadapi permasalahan baru yang belum pernah di jumpai-nya. Memang untuk mengontrol kadar diri yang berlebih tidaklah mudah, karenanya dibutuhkan peranan orang yang lebih tua untuk memberikan masukan tentang menjaga kadar diri yang dimaksud tersebut. Jika hal ini berhasil dilakukan, maka sombong-nya seorang anak muda akan menghasilkan hal yang positif bagi kehidupan sosialnya. Â Tetapi ketika hal ini dilakukan tanpa adanya kontrol dari orang yang lebih tua, maka anak muda tersebut akan mendapat hukum sosial dari masyarakat yang merasa terganggu dengan sifat tersebut.
Sebenarnya yang perlu dihindari adalah sifat Angkuh bukan sombong, pada penjelasan KBBIÂ angkuh didefiniskan sebagai "sifat suka memandang rendah kepada orang lain". Â Melalui pengertian KBBI, Sombong dan angkuh mempunyai perbedaan yang mendasar, jika sombong dilihat sebagai cara untuk menghargai diri tapi berlebihan, Angkuh lebih menekankan pada sifat seseorang yang memandang rendah orang lain. Angkuh menjadi sifat yang sangat berbahaya bagi seorang anak muda, namun di lain sisi juga dapat membantu kita dalam membangun kepercayaan diri seorang. Seperti salah satu contoh yang diceritakan seorang pemilik Bimbingan Belajar Bahasa Inggris (Pak eko) yang saya temui beberapa tahun lalu. Pak eko mengatakan bahwa dahulu ia di permalukan di depan kelas oleh gurunya semasa SMP. Saat itu pak eko sangat malu karena tidak dapat menyebutkan angka 1 sampai dengan 10 dengan menggunakan bahasa Inggris. Sejak kejadian itu, ia terus memandang rendah kemampuan sang guru dalam berbahasa Inggris, demi menumbuhkan semangatnya dalam mempelajari bahasa Inggris.
Sifat sombong dan Angkuh menjadi hal yang benar-benar harus dimaknai dan dibentuk secara khusus, orang tua harus sadar benar dampak yang akan terjadi jika tidak dapat mengarahkan sifat tersebut pada hal dan tujuan yang positif karena berpotensi melahirkan hukum sosial yang diberikan masyarakat kepada seseorang yang dianggap mengabaikan norma-norma di lingkup masyarakat.Â
Jadi, orang tua seharusnya menjadikan sombong sebagai sifat anak muda yang wajar terjadi, tetapi jika anda mulai sombong saat beranjak tua, itu adalah masalah besar yang susah untuk diperbaiki kembali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H