Mohon tunggu...
Rio Rio
Rio Rio Mohon Tunggu... Administrasi - Hehehe

Words kill, words give life, They're either poison or fruits- You choose. Proverbs 18:21

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Review Film "King Arthur: Legend Of Sword"

11 Mei 2017   21:50 Diperbarui: 11 Mei 2017   21:59 1577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat menit pertama film ini diputar, para penonton langsung disajikan ketegangan perang yang terjadi di Kerajaan Camelot dengan polesan CGI (Computer Genereated Image) yang lembut. 

King Arthur: Legend of sword, mengubah presepsi penonton tentang karakter Raja Arthur yang diceritakan pada versi originalnya. Arthur dalam film besutan Guy Ritchie ini, digambarkan sebagai rakyat jelata yang dibesarkan oleh seorang wanita penghibur yang mempunyai banyak masalah dalam lingkup sosialnya. Dengan menyajikan potongan-potongan video yang dipercepat ala Sherlock Holmes yang juga menjadi karya Guy Ritchie, penonton tetap dapat merasakan kerasnya kehidupan yang dijalani Arthur saat kecil. Kehiduapan Arthur yang keras tersebut nampaknya dijadikan Ritchie sebagai senjata utama untuk membangun karakter Arthur yang lebih luwes ketika beranjak dewasa.

Film ini bukan hanya menekankan pada kehidupan Arthur semata, tetapi juga menjelaskan sejarah lahir-nya pedang Legendari Excalibur seperti yang tersirat dalam judulnya "Legend of Sword". Keseruan alur cerita sangat terasa, saat Arthur mulai  beranjak dewasa dan secara tidak sengaja berhasil menarik Pedang Legendaris  Excalibur yang tertanam bongkahan batu dan disaksikan seorang prajurit Camelot yang juga diperankan oleh David Beckham. Kejadian tersebut ternyata memberikan beban pribadi kepada Arthur karena secara terus menerus mendapat penglihatan saat kedua orangtuanya dibunuh. Sampai pada akhirnya Arthur harus mempelajari secara khusus cara menggunakan kekuatan pedang tersebut untuk melawan musuh-musuhnya.

Akting David Beckham dalam Film King Arthur: Legend of Sword: www.thesun.co.uk
Akting David Beckham dalam Film King Arthur: Legend of Sword: www.thesun.co.uk
Paman Artur yang menjadi Raja atas Camelot mempunyai ribuan pasukan yang ditugaskan untuk membunuh Arthur, dalam persitiwa ini banyak kejadian yang memainkan perasaaan penonton saat satu-persatu kerabat Arthur dibunuh dengan sadis. Kejadian itu merupakan titik balik dari plot cerita awal, karena pada akhirnya Arthur dapat menguasai kekuataan Excalibur dan berusaha merebut Camelot kembali.

Peran penyihir wanita di dalam film tersebut juga menjadi daya tarik sendiri, karena seringkali menggunakan hewan untuk menyerang lawan. Efek visual dari serangan-serangan hewan tersebut lebih banyak mengedapankan rasionalitas daripada yang ditemukan pada film-film fiksi fantasy lainnya.

Film ini cocok dinikmati usia 13 tahun ke dengan pengawasan orangtua, karena masih terdapat beberapa adegan perang didalamnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun