Apa kabar kamu,
seraut wajah bermata teduh?
Rentang waktu memaksaku melupakan bait-bait yang ingin kupenakan
Adakah engkau,
yang masih menggenggam janji
untuk sekedar menemaniku mengukir larik-larik rindu yang tertunda
Sekian purnama berlalu tanpa pena
Sekian purnama kusesap kopi sendirian
Dan sekian purnama pula
tak lagi kutemukan senyummu yang melenakan akal sadarku
Apa kabar kamu,
seraut wajah bermata teduh?
Adalah kuasa-Nya jika hari ini kita dipertemukan
Adalah kehendak-Nya jika nanti
setiap pagi aku kembali merenda kenangan
Sekian purnama bahkan kita tak saling sapa
Aku harus mengerahkan energi luar biasa untuk melupakanmu
Aku berjuang melawan ego untuk mengabaikanmu
Terlampau dalam engkau bersemayam
Namun tiada kuelak atas takdir-Nya
Pagi ini ...
Lekat kita saling menatap
Dengan berisiknya isi kepala
Kulihat ...
Kerlingmu yang masih binal
Senyummu yang masih menggoda
Lirikanmu yang masih nakal
Dan tatapanmu masih teduh
Yang selalu menenangkanku
Aku tak berdaya
Aku terpaku ... aku gagal mengubur kenangan
Engkau hadir kembali
Membawa serta kenangan yang belum usai
Bisikmu melenakanku
.... Hay, I miss you ....
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI