ini purnama ketujuh
semenjak kau sematkan sebentuk cinta
rembulan diujung pinus
menatap bisu disemburat mega
bias gemulainya menyisir dedaunan
memantul pada kilau rambutku
yang terurai dihembusan angin
ini purnama ketujuh
semenjak kau torehkan sepotong rindu
bangku panjang ditepian telaga
gemericik lembut air mengalir
gemuruh dedaunan tersapu angin
dan sekuntum mawar yang melayu
menanti letih hadirmu kembali
ini purnama ketujuh
dan aku tak pernah lagi mampu
puisikan segenap rasa
tentangmu....
....kenangan....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!