Mohon tunggu...
Romanties
Romanties Mohon Tunggu... Lainnya - housewife

sampaikan dengan cinta....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Purnama Menanti

23 Juli 2019   10:30 Diperbarui: 23 Juli 2019   10:47 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ini purnama ketujuh
semenjak kau sematkan sebentuk cinta
rembulan diujung pinus
menatap bisu disemburat mega
bias gemulainya menyisir dedaunan
memantul pada kilau rambutku
yang terurai dihembusan angin

ini purnama ketujuh
semenjak kau torehkan sepotong rindu
bangku panjang ditepian telaga
gemericik lembut air mengalir
gemuruh dedaunan tersapu angin
dan sekuntum mawar yang melayu
menanti letih hadirmu kembali

ini purnama ketujuh
dan aku tak pernah lagi mampu
puisikan segenap rasa
tentangmu....

....kenangan....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun