Mengetahui perkembangan zaman yang berorientasi terhadap perkembangan teknologi. Sekolah offline memiliki potensi untuk tergantikan dengan home-schooling atau bersekolah di rumah. Namun, apakah kualitas pendidikan yang diperoleh akan semakin menurun dibandingkan sekarang? Atau malah terjadi sebaliknya?
Salah satu jawabannya terletak pada teknologi AI (Artificial Intelligence). AI akan mereformasi mekanisme pendidikan yang bekerja di dunia melalui berbagai cara, salah satunya adalah melalui personalisasi. Hal ini berarti, kebutuhan pendidikan siswa di masa depan akan lebih disesuaikan takarannya menurut kebutuhan. Kurikulum yang kita gunakan juga dapat kita kustomisasi dan modifikasi, sehingga ilmu yang dipelajari pun juga akan lebih berorientasi terhadap apa yang disenangi dan diminati oleh siswa. Â Dengan ini, sistem AI dalam menangani jalannya pendidikan akan lebih menguntungkan untuk semua orang. Â Â Â Â Â Â Â
Teknologi AI cukup menjadi resolusi terhadap permasalahan mahasiswa selama ini dalam menjalani pendidikan dengan sistem tradisional. Dalam sistem ini, mahasiswa akan lebih didorong untuk menempuh pendidikan dengan kurikulum yang tidak sesuai untuk semua orang, mengakibatkan siswa tidak bahagia selama menjalani periode pembelajaran. Teknologi AI juga bersifat lebih mendorong bagi para siswa untuk menjalani pendidikan dengan settings sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki.
Selain biaya yang semakin murah dibandingkan dengan biaya pendidikan yang tradisional, orang tua juga akan memiliki peran terbesar dalam pendidikan anak -- anak mereka. Mereka juga akan lebih on track terhadap progres yang dijalankan oleh anak mereka. Orang tua juga akan lebih bisa memfokuskan pendidikan karakter anak -- anaknya, menyeimbangkannya dengan asupan teori yang diperoleh di sekolah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H