Untuk Mbah e, panjenengan sekalian yang sabar berdiri, dan Ibuk e, terima kasih sudah memberi pelajaran dan pengalaman yang berharga. Saya tidak akan pernah mampu membelinya, jadi saya doakan semoga Allah membalas njenengan semua dengan kebaikan yang berlimpah. Terima kasih sudah menunjukkan keberadaan hati nurani, kesabaran, kemanusiaan, ketulusan, dan kejujuran di era keegoisan ini. Ternyata masih ada ruang untuk saya berjumpa dengan mereka semua. Oh iya, saya juga harus berterima kasih sama ponakan saya, dia mediumnya. Semoga kau jadi manusia sejati, Nduk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H