Mohon tunggu...
Roman Rendusara
Roman Rendusara Mohon Tunggu... Petani - Memaknai yang Tercecer

Seorang anak kampung, lahir dan bertumbuh di Rajawawo, Ende. Pernah dididik di SMP-SMA St Yoh Berchmans, Mataloko (NTT). Belajar filsafat di Driyarkara tapi diwisuda sebagai sarjana ekonomi di Universitas Krisnadwipayana, Jakarta. Terakhir, Magister Akuntansi pada Pascasarjana Universitas Widyatama Bandung. Menulis untuk sekerdar mengumpulkan kisah yang tercecer. Blog lain: floreside.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Menyelami Makna Paskah dalam Model Rambut Mohawk

1 April 2015   10:26 Diperbarui: 1 April 2021   07:38 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: kaltim.idtimes.com

Hari Minggu kemarin saya ke kampung. Ketika hari menjelang sore, saya berbincang dengan saudara sepupu. Dia sedang dia menggunting rambut kuda. Lalu mencucinya dengan sampoo persis mencuci rambut manusia. Dan merapikannya biar terlihat indah.

Rambut kuda dikatakan dengan istilah "rondu jara" (Bah. Ende). "Rondu" sendiri adalah sebuah kata yang kadang berkonotasi negatif. Untuk men-cap orang yang berambut panjang.  Terlebih ketika menyebut orang berambut panjang yang tidak disisir, gondrong dan tidak rapi. Terkesan kumal, dekil dan bahkan jarang dicuci. Rambut demikian dikatakan "rondu".

Pagi ini, ketika membukan laman dunia maya, saya menemukan foto profil teman seangkatan (semoga teman WYE tidak tersinggung karena saya mencuri fotonya). Sesaat tertegun dan kagum bahwa diam – diam model rambut teman ini telah mengikuti aliran "rondu jara". Model rambut ini sedang tren di Flores. Dari anak–anak, remaja dan anak muda bahkan dewasa seakan terbius dengan gaya rambut yang diperkenalkan kembali oleh David Backham. 

Berbeda dengan "rondu jara"  yang selalu terkesan kumal dan tidak pernah sisir. Ia terlihat bersih, rapi dan mengkilat. Ia tegak lurus. Dijamin meski ada badai hebat pun tidak tumbang. Sebab diperkuat dengan WG. Sebutan WG mengacu pada merk sebuah produk minyak rambut.

Jauh sebelum David Backham, ternyata model rambut fenomenal, unik dan nyentrik ini sudah terlihat mirip dalam film kisah sengsara Yesus. Kuat dugaan saya, model rambut "rondu jara"  ini sudah ada jauh sebelum Masehi. Mirip juga dengan model topi pasukan Romawi yang buas ketika menyiksa dan menyalibkan Yesus Kristus, Sang Almasih.

Pelan namun pasti, model rambut "rondu jara" dikenal dengan mohawk. Mohawk sebagai gaya rambut punk, dengan rambut terkumpul di tengah -tengah kepala sementara di kanan dan kirinya digundul habis. Konon, model rambut Backham ini awalnya populer di Inggris dan diinspirasi oleh orang-orang Indian Mohawk.

Suku Mohawk adalah suku pribumi di Amerika Serikat yang menghuni daerah Lembah Mohawk di Negara Bagian Mohawk. Nama Mohawk sendiri sebenarnya adalah nama pemberian dari orang - orang Algonquian yang berarti "dia yang memakan makhluk hidup" atau "pemakan manusia". Sedangkan orang Mohawk sendiri menyebut diri sebagai  "manusia batu api" sebab mereka menggunakan batu api untuk membuat mata panah dan peralatan lainnya. Lantaran orang - orang kulit putih sulit menyebut nama aslinya, maka nama Mohawk lebih familiar.

Nah, saya berani berkata jujur, gaya rambut pria generasi muda Flores kini diinspirasi oleh "rondu jara" –rambut kuda, yang telah mengalami modifikasi apik mengikuti zaman. Tidak diinspirasi oleh suku mohawk di AS. Sebab, mereka bukan ‘pemakan sesama manusia’ 'kan?-seperti makna nama Mohawk pemberian orang-orang Algonquian itu? 

Akhirnya, Selamat memaknai Sengsara, Wafat dan Kebangkitan Kristus dengan model rambut kuda - "rondu jara"  dan mohawk. Semoga kita bukan 'mohawk' (pemakan manusia), menindas orang lain bak serdadu bengis penyalib Kristus, semoga kita bukan pula bagian dari “homo homini lupus” - sarigala bagi sesama (T. Hobbes).

Ende, 01 April 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun