Mohon tunggu...
Roman Rendusara
Roman Rendusara Mohon Tunggu... Petani - Memaknai yang Tercecer

Seorang anak kampung, lahir dan bertumbuh di Rajawawo, Ende. Pernah dididik di SMP-SMA St Yoh Berchmans, Mataloko (NTT). Belajar filsafat di Driyarkara tapi diwisuda sebagai sarjana ekonomi di Universitas Krisnadwipayana, Jakarta. Terakhir, Magister Akuntansi pada Pascasarjana Universitas Widyatama Bandung. Menulis untuk sekerdar mengumpulkan kisah yang tercecer. Blog lain: floreside.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Microsoft Excel untuk Usia Hidup, Kerja, dan Purnabakti

7 Juli 2021   12:46 Diperbarui: 7 Juli 2021   13:07 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di layar komputer kerja terdapat sebuah "file" dalam bentuk MS.Excel. Saya menamai "file" itu cermin diri. Setiap hari, setelah menghidupkan komputer, saya membuka "file" tersebut. Saya berdoa. Saya selalu mengawali aktivitas dengan menatapnya.

Selain untuk menganalisis data-data keuangan, saya menggunakan MS.Excel untuk melihat tiga waktu penting. Ketiganya adalah kehidupan (usia), pekerjaan, dan pensiun. Setiap hari sebelum bekerja, saya berdoa untuk usia yang panjang, melayani sesama (yang lain) dengan bahagia, dan supaya saya bisa membaktikan diri sepenuh hati hingga masa pensiun nanti.

Pertama, saya melihat usia setiap hari. Saya menggunakan rumus MS.Excel dengan terlebih dahulu menyediakan dua data dasar, yakni: tanggal lahir dan tanggal hari ini. Saya membuat sebuah "Sheet". Saya menuliskan tanggal lahir pada sebuah "cell" dan tanggal hari ini di "cell" yang lain. Misalnya, "cell" A1 untuk tanggal lahir. "Cell" B1 untuk tanggal hari ini.

Untuk mendapatkan tanggal hari ini, saya menggunakan rumus: "=NOW()", maka akan muncul tanggal sesuai tanggal hari ini. Meski tetap tergantung pada pengaturan tanggal di komputer masing-masing.

Dengan dua data dasar di atas, saya dapat memperoleh usia saya, lengkap tahun, bulan, dan harinya. Saya menggunakan rumus: =DATEDIF(A1;B1;"Y")& Tahun. Akan muncul usia saya. Begitu pula mengetahui bulan dan hari, cukup mengganti "Y" dengan "M" (bulan) dan "D" (hari).

Kedua, untuk mengetahui usia saya bekerja. Hampir sama dengan cara pertama, saya cukup menambah sebuah data dasar, yakni tanggal pertama masuk kerja. Misalnya, tanggal masuk kerja saya tempatkan di "cell" C1, maka rumus yang dipakai, "=DATEDIF(C1;B1;"Y")& Tahun. Akan muncul lama saya bekerja, dengan tahun, bulan, dan harinya. Tetap dengan mengganti "Y" dengan "M" (bulan) dan "D" (hari) pada "cell" yang lain.

Ketiga, untuk memprediksi tanggal pensiun. Sebagai seorang pekerja swasta, saya tahu 56 usia pensiun normal. Maka, saya membutuhkan rumus, "=DATE(YEAR(C1)+56;MONTH(C1);1). Data C1 adalah tanggal mulai bekerja. Angka 1 adalah angka konstan (nilai tetapan). Jadi, saya sudah memperoleh tanggal persis saya pensiun.

Akhirnya, selain mempermudah saya dalam pekerjaan, rumus MS.Excel dapat mendekatkan harapan-harapan saya melalui makna usia hidup, usia bekerja, dan waktu pensiun. Saya sudah tahu, kapan masuk purnabakti. Excel membantu doa-doa saya lebih bermakna.

Andai waktu kematian dapat ditetapkan seperti usia pensiun, mungkin saya akan menggunakan rumus Excel. Biar tahu, kapan persisnya Tuhan memanggil saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun