Mohon tunggu...
Roman Rendusara
Roman Rendusara Mohon Tunggu... Petani - Memaknai yang Tercecer

Roman Rendusara adalah nama pena. Tinggal di Kepi, Desa Rapowawo, Kec. Nangapanda, Ende Flores NTT. Mengenyam pendidikan dasar di SDK Kekandere 2 (1995). SMP-SMA di Seminari St. Yoh. Berchmans, Mataloko, Ngada (2001). Pernah menghidu aroma filsafat di STF Driyarkara Jakarta (2005). Lalu meneguk ilmu ekonomi di Universitas Krisnadwipayana-Jakarta (2010), mengecap pendidikan profesi guru pada Universitas Kristen Indonesia (2011). Meraih Magister Akuntansi pada Universitas Widyatama-Bandung (2023). Pernah meraih Juara II Lomba National Blog Competition oleh Kemendikristek RI 2020. Kanal pribadi: floreside.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Bukti Maumere tak Sepikat Labuan Bajo, Jokowi Batal Berkunjung Empat kali

17 Februari 2021   11:59 Diperbarui: 17 Februari 2021   12:51 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bendungan Napun Gete terletak di Desa Ilin Medo, Kec. Waiblama, Sikka, NTT. Sumber: via Sindonews.com

Mestinya kemarin (16/2/2021), Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Kota Maumere, ibukota Kabupaten Sikka, di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kabupaten berpenduduk 321.953 (BPS 2020) jiwa ini terletak di sebelah timur. Diapit Kabupaten Ende dan Kabupaten Flores Timur yang berada di ujung timur. Jokowi direncanakan, akan meresmikan bendungan Napun Gete yang berada di Desa Ilin Medo, Kecamatan Waiblama.

Entah apa yang terjadi, rencana itu gagal. Jokowi batal berkunjung ke Maumere. Ia batal meresmikan bendungan yang telah menelan APBN Rp 880 milyar itu. Tersiar kabar, bukan batal, tapi ditunda. Dijadwalkan ulang. Padahal, persiapan menyambut RI 1 itu sudah 100 persen. Pasukan pengawalan suda bersiaga. Lengkap dengan peralatan pengamanan bersiap.

Bukan hanya kali ini saja. Jokowi memang sudah empat kali berencana berkunjung ke tempat asal lagu "Gemu Famire" itu. Semuanya gagal. Seperti pada 5 September 2015 untuk membuka Kongres XIX Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Berlanjut 13 Desember 2019, direncanakan peletakan batu pembangunan bendungan Napun Gete, tapi batal. Ditunda ke 19 Desember 2019, lagi-lagi batal. Terakhir, kemarin (16/2/2021), pun akhirnya batal.

Masyarakat Sikka dan NTT umumnya tentu kecewa. Kaum terdidik membuang opini, 'jangan melihat batalnya kunjungan, tapi melihat apa yang telah Jokowi berikan kepada NTT'. Tentu pendapat ini masuk akal. Tapi di tengah persiapan penyambutan dengan tenaga dan biaya yang tidak sedikit, kata-kata itu seperti pelipur lara. Penyapu kecewa.

Atas empat kali pembatalan ini memunculkan isu, benarkah Maumere tak semanis Labuan Bajo-di ujung Barat Flores? Sungguhkah Pantai Koka tak sepikat Pulau Padar? Atau mungkinkah 'moke' (arak Maumere) tak sekeras gigitan Komodo? Sebab, Jokowi sering berkunjung Labuan Bajo.

Padahal, Kab Sikka itu barometer politik NTT. Banyak politisi nasional berasal darinya. Sebut saja; Bapak Frans Seda-Menteri tiga zaman, Bapak E.P da Gomez-'orang dekat' Megawati Soekarnoputri, politisi PDIP-Bapak Andreas Hugo Pareira, dan Menkominfo Bapak Johnny G Plate yang masih berdarah Sikka.

Secara politik, ideologi partai 'moncong putih' memang lebih bertumbuh subur di Nian Tana (sebutan lain, Kab Sikka).  Kesan sebagai orang biasa, fakta ini menunjukkan kedekatan politis Megawati, Jokowi dan Kabupaten Sikka. Namun, kerja-kerja Jokowi melampaui kepentingan politik golongan tertentu. Bisa jadi, Jokowi memilih, membangun Flores mulai dari Barat-Labuan Bajo, sambil merambah ke arah Timur. Ini juga, kata-kata penghiburan, bukan?

Tidak. Bukan itu maksudnya. Jokowi pasti tahu, masyarakat Sikka merindunya. Besar harapan, kunjungan 'orang besar' bisa meninggalkan 'remah-remah' berkat: Maumere viral. Wisata tersiar. Ekonomi bisa semakin dipapah.

Tapi, buang rasa kecewa itu, sambil berharap Jokowi tetap menginjakkan kakinya di 'Maumere of Flores' (MoF). Entah kapan. Selebihnya, lanjutkan pembangunan bendungan Napun Gete dan selesaikan pembayaran hak-hak tanah masyarakat yang terdampak. Ini penting, sebab jika waktu peresmian tiba, Jokowi datang, tidak 'malu-maluin' Pak Presiden.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun