Mohon tunggu...
Roman Rendusara
Roman Rendusara Mohon Tunggu... Petani - Memaknai yang Tercecer

Seorang anak kampung, lahir dan bertumbuh di Rajawawo, Ende. Pernah dididik di SMP-SMA St Yoh Berchmans, Mataloko (NTT). Belajar filsafat di Driyarkara tapi diwisuda sebagai sarjana ekonomi di Universitas Krisnadwipayana, Jakarta. Terakhir, Magister Akuntansi pada Pascasarjana Universitas Widyatama Bandung. Menulis untuk sekerdar mengumpulkan kisah yang tercecer. Blog lain: floreside.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Watu Mitong, bagai "Raja Ampat"-nya Flores

3 Januari 2021   14:59 Diperbarui: 3 Januari 2021   15:14 2516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Flores-sebuah pulau di Nusa Tenggara Timur (NTT) tak pernah habis menyuguhkan keindahan alamnya. Selain Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat, dengan komodo dan pesona pulau-pulau di sekitarnya. Danau Kelimutu-danau tiga warna yang eksotis dan mistis di Kabupaten Ende. Kini, pesona  alam semirip Pantai Padar (di Manggarai Barat) dan Raja Ampat (di Papua) tampil menawan di sudut Barat Kabupaten Ngada.

Bersama keluarga, saya tidak menyia-siakan liburan Natal  dan Tahun Baru kali ini. Pada Jumat (1/1/2021) kami pergi untuk menikmati keindahan alam di sudut Barat Ngada yang sedang tren itu.

Watu Mitong dalam peta. Foto: Tangkapan Layar Google Map
Watu Mitong dalam peta. Foto: Tangkapan Layar Google Map
Namanya Watu Mitong, sebuah bukit. Ia terletak di Desa Latung, Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada, NTT. Persis di sebelah Utara Ngada. Lebih dekat jika berangkat dari Kota Mbay, ibukota Kabupaten Nagekeo, menuju Riung. Dari Riung ke Watumitong sekitar lima kilometer dengan kondisi jalan mulus, sedikit berkelok-kelok di antara bebukitan savana khas Flores.

Bagai 'Raja Ampat'-nya Flores, Watu Mitong menawarkan panorama eksotis yang tiada bandingnya. Ia khas dan tenang. Dari atasnya, kita mendalami keteduhan laut dengan gugusan pulau-pulau kecil yang menghijau.

Pengunjung sedang berfoto. Foto: Roman Rendusara
Pengunjung sedang berfoto. Foto: Roman Rendusara
Berdiri sambil memandang ke segala sisi, baik Barat, Utara dan Timur, di atas bukit Watu Mitong kita diberikan ketenangan jiwa tak terperi, dengan hebusan angin laut yang menghempas pelan tapi merayu. Sebab rumput-rumput ilalang turut berbisik syahdu.

Bila mengarahkan pandangan ke arah Selatan, tersenyum hutan lebat yang masih perjaka di batas pandangan. Saya tertegun tak jemu-jemu, di atas bukti Watu Mitong adalah kepingan surga yang jatuh ke bumi. Ingin saya bercuit sambil menaruh tagar #janganlupabahagia. Iya, hidup ini, jangan lupa untuk bahagia.

Pemandangan indah arah Utara dari bukit Watu Mitong. Foto: Roman Rendusara
Pemandangan indah arah Utara dari bukit Watu Mitong. Foto: Roman Rendusara
Watu Mitong adalah spot instagramable yang kekinian di Flores. Ia lama bersembunyi dari keterisolasian wilayah. Berkat sentuhan pembangunan jalan trans Utara Floses-dari Maumere (Kab. Sikka) menuju Labuan Bajo (Kab. Manggarai Barat) dalam pemerintahan Joko Widodo, Watu Mitong yang cantik ibarat gadis yang baru keluar dari tempat persembunyiaannya.

Pemandangan sebelah Barat dari bukit Watu Mitong. Foto: Roman Rendusara
Pemandangan sebelah Barat dari bukit Watu Mitong. Foto: Roman Rendusara
Setiap hari libur dan akhir pekan, Watu Mitong sangat ramai dikunjungi wisatawan lokal. Selain untuk berfoto-foto, beberapa orang memilih untuk menyegarkan jiwa, tanpa foto-foto apalagi selfi, sambil menatap tegun laut teduh. Mungkin, sembari dalam hati bersujud syukur atas karya agung Sang Ilahi ini.

Bukit Watu Mitong masih sangat alami dan masih gratis. Layaknya sebuah tempat wisata, ia membutuhkan sentuhan humanis yang ekologis. Jalur traking menuju puncaknya belum dipercantik. Tempat parkir belum ditata dan diperluas. Tempat toilet dan WC belum tersedia.

Pemandangan indah arah Timur dari Watu Mitong. Foto: Roman Rendusara
Pemandangan indah arah Timur dari Watu Mitong. Foto: Roman Rendusara
Pemda Kabupaten Ngada perlu memaksimalkan potensi tempat wisata bukit Watu Mitong ini melalui dinas teknis terkait. Pemerintah Desa pun tidak berpangku tangan atas aset desa yang indah ini. Bila perlu, jadikan bukit Watu Mitong sebagai sumber pendapatan asli desa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun