Panas begitu memuncak meski sekarang sedang musim hujan. Didihnya surya ini tidak memudarkan kegembiraan dan semangat para murid Sekolah Dasar Kelas Jauh (KJ) Lokamere yang terletak di Desa Nabalena, Kecamatan Bajawa Utara, Ngada, Flores NTT. Mereka tetap berlarian mengejar si kulit bundar, lalu mengumpan kepada rekan dan mendendang ke gawang di atas lapangan tanah depan sekolah.
Serentak mereka berhenti dan menyapa seirama paduan suara, "Selamat siang, Pak", ketika melihat kehadiran penulis. Lalu mereka melanjutkan permainan sepak bola itu.
Bermain sepak bola mini merupakan salah satu cara mereka meluapkan kegembiraan saat waktu "bersenang" (istrahat). Bola plastik adalah pilihan yang paling murah. Hanya dengan kaki telanjang. Tiada kostum, seragam sekolah pun jadi.
"Kami kadang takut karena sewaktu-waktu bangunan ini bisa rubuh karena sebagian dinding dan atap sudah lapuk", tambah Ketua Pelaksana Sekolah Tarsisius Rema.
Sekolah Dasar KJ Lokamere berdiri sejak tahun 2015 atas spirit keswadayaan masyarakat Desa Nabalena. Sepeser-dua peser rupiah dikumpulkan. Pertama-tama untuk membeli sehektar tanah. "Harga tanah Rp140 juta", kata Ketua Pelaksana Sekolah. Sementara bahan -- bahan bangunan berasal dari bahan lokal masyarakat setempat. "Meski dalam keterbatasan, kami tetap bersyukur", lanjutnya.
 Kondisi SD KJ Lokamere ini pun dikeluhkan Ketua Komite Primus F Jodo. Ia menceritakan bahwa hingga saat ini, mereka sedang berusaha untuk membangun jalan masuk menuju sekolah yang masih setapak, sembari mengupayakan pembangunan gedung yang layak dan aman. "Kami berharap pemerintah dan pihak swasta bisa membantu kami. Tidak ada permasalahan lagi terkait tanah dan izin operasional sekolah ini," katanya. (Urbanus H.A No).