balap dan menjadi seorang talet balap profesional. Pada tahun 2011 Ia  menjadi pemenang ketiga dan termuda dalam kompetisi GT Academy. Dirinya berhasil mengalahkan 90.000 pemain lain untuk mendapatkan kontrak pembalap profesional dengan Nissan.
Dari Dunia Game Menjadi Nyata, Jann Mardenborough, memiliki kisah hidup bagaikan sebuah mimpi yang berawal dari bermain game simulatorDulu Jann hanyalah seorang remaja biasa yang sangat senang dalam bermain game balap simulator, bahkan ayahnya sangat menentang pada kemauan jann tentang mimpi dirinya yang ingin menjadi seorang pembalap profesional. Ayah Jann merupakan seorang atlet sepakbola dalam club bernama The Swans, Ayah Jann adalah Steve Mardenborough, gelandang tengah yang pernah membela tim Wolverhampton Wanderers, Swansea City, Newport Country, Cardiff City, dan Darlington. Ayah Jann menginginkan Jann untuk berlatih sepakbola dan menjadi atlet seperti dirinya dan juga Kakanya yang bergulat dalam dunia sepakbola.
Namun Jann tidak demikian, Ia memilih untuk menjadi seorang pembalap mobil profesional. Bermodalkan game Gran Turismo dalam PlayStation (PS), Ia mempelajari berbagai komponen mobil dan berbagai teknik dalam game simulator tersebut. Ia menjadi salah satu pemain terbaik atau Pro Player dalam game tersebut.
"Sebuah mimpi yang mustahil", Itu lah yang dikatakan Archie Adekwe dalam wawancaranya bersama Jann saat menghadiri acara Sit Down With The Stars. Melalui eksperimen yang dilakukan nissan ini, yaitu mencari pembalap dari pemain simulator terbaik, Jann memanfaatkan kesempatan ini dengan baik untuk dapat meraih mimpi yang Ia idam-idamkan sejak dirinya berusia lima tahun.
Setelah melalui Seleksi pemain terbaik GT tingkat eropa, akhirnya Jann dapat mengikuti GT Academy yang berada di Wina, Austria. Terdapat banyak Pro Player lain dari segala penjuru eropa dalam GT Academy tersebut. Dalam seleksi ini banyak Pro Player yang gagal mengikuti, karena sebelumnya tak pernah melakukan balapan dengan mobil sungguhan.
Untungnya Jann dapat  bertahan hingga final balap terakhir dan memenangkannya pada usia 19 tahun, dan menjadi yang termuda, selanjutnya Ia resmi untuk mengikuti balpan selanjutnya untuk mendapat kontrak dari Nisaan sebagai pembalap Profesional. Selanjutnya Ia mengikuti ajang GP3 Series dan pada kesempatan terakhir, ia berhasil mendapat kontrak dengan Nissan dalam juara ke 4 di Dubai, UAE.
Selanjutnya ia Pada tanggal 28 Maret 2015, mobil GT3-class Nissan GT-R Nismo yang ia kendarai melayang di bagian Flugplatz dari Nrburgring Nordschleife. Mobilnya berguling melewati pagar penonton dalam insiden yang diakhiri dengan satu korban jiwa tersebut. Pebalap Jann Mardenborough itu mengalami kecelakaan di bagian utara dari sirkuit balap ketika mobil terbalik tegak, dan terlempar hingga 35 meter sebelum menghantam pagar pembatas sirkuit, dan mobil kembali terlempar sebelum terhempas. Hal tersebut menjadi salah satu trauma bagi Jann sendiri selanjutnya ia melalui masa pemulihan di rumah sakit, dan berusaha keras untuk mengembalikan semangatnya.
Salah satu prestasi terbesar dalam karier balapannya ialah ketika berhasil meraih podium ketiga di ajang 24 Hours of Le Mans pada tahun 2013. Bersama dengan jebolan GT Academy sebelumnya, Lucas Ordonez dan Michael Krumm, Jann Mardenborough mengikuti kelas LMP2 mengendarai Zytek Z11SN-Nissan.
Sebagai pembalap profesional, Jann Mardenborough telah berlaga dalam berbagai ajang balap bergengsi di seluruh dunia, termasuk GP3 Series dan FIA Formula 2 Championship. Total ia telah mengikuti lebih dari 200 balapan profesional. Tak berhenti mengeksplor, Jann kemudian pindah ke Jepang untuk berkompetisi di kelas GT300 pada laga Super GT hingga mengikuti Japanese Formula 3 Champhionship. Meski baru bergabung, Jann berhasil finish pada posisi keempat dalam Super GT- GT300 dan menempati posisi kedua dalam Japanese Formula 3 Championship.Setelah itu, ia kembali mengeksplor berbagai kompetisi bergengsi dunia mulai dari Macau Grand Prix, Super GT - GT500, Super Formula, Intercontinental GT Challenge.
Selain disibukkan dengan Super GT - GT500, Jann juga disibukkan dengan posisinya sebagai Test Driver dan Simulator Driver pada gelaran Formula E di tahun 2018-2019 dan 2021-2022. Tak lagi di laga Super GT - GT500, Jann kembali dalam ajang balap profesional Fuji 24 Hours pada Super Taikyu Series di tahun 2023.
Dan pada tahun 2023 lalu Jann sedang disibukan dalam produksi pembuatan film tenyang dirinya, yaitu Gran Turismo yang telah tayang di layar lebar pada 25 Agustus lalu. Dalam film Gran Turismo ini, selain menjadi stuntman atau pemeran pengganti untuk karakter sesuai dirinya sendiri, Jann Mardenborough juga terlibat sebagai co-producer film Gran Turismo.