Mohon tunggu...
Romadoni Annisa
Romadoni Annisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Psikologi Profesi

I read and write, therefore I exist

Selanjutnya

Tutup

Raket

BWC 2022 - Enam Fakta di Balik Kekalahan Ahsan/Hendra

29 Agustus 2022   22:27 Diperbarui: 29 Agustus 2022   22:28 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan harus puas dengan hasil runner up yang diperoleh mereka pada final BWF World Championship 2022 (Minggu, 28/08/2022) setelah takluk dari pasangan ganda putra Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik dengan skor 19-21, 14-21. Dibalik kegagalan meraih medali emas keempat mereka di final Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022 yang digelar di Tokyo, Jepang, terdapat beberapa fakta menarik dari pasangan peringkat 3 dunia tersebut. Simak, yuk!

  • Selama dipasangkan, Ahsan/Hendra hanya sekali mengalami kekalahan di Kejuaraan Dunia Bulutangkis, yaitu pada final tahun ini. Rekor mereka sangat mengesankan dengan 19 kali kemenangan dan 1 kali kekalahan.
  • The Daddies, julukan yang disematkan penggemar bulutangkis Indonesia kepada mereka, selalu sukses mencapai babak semifinal dalam 3 (tiga) tur turnamen tingkat dunia terakhir yang mereka ikuti. Wow, sangat konsisten sekali bapak-bapak atlet ini ya!
  • Ahsan/Hendra telah menjalani final keempat mereka sepanjang kejuaraan dunia bulutangkis sebagai pasangan dan juga final keempat di tahun 2022. Tua-tua keladi, makin tua makin jadi ya pasangan ini.
  •  Pada final BWF World Championship 2022 yang digelar di Tokyo Metropolitan Gymnasium di Tokyo kemarin, Mohammad Ahsan melakoni pertandingan final ke-50 dan Hendra Setiawan melakoni final ke-75 sepanjang karier mereka sebagai atlet bulutangkis.
  • Hendra Setiawan atau yang dijuluki Dewa Hendra oleh penggemar badminton Indonesia berhasil melengkapi warna medalinya sepanjang keikutsertaannya dalam Kejuaraan Dunia Bulutangkis. Hendra memperoleh medali emas pada tahun 2007 (bersama Markis Kido), 2013 (bersama Mohammad Ahsan), 2015 (bersama Mohammad Ahsan), dan 2019 (bersama Mohammad Ahsan). Medali perunggu ia dapatkan pada tahun 2010 (bersama Markis Kido). Pada tahun ini, sang dewa akhirnya mendapatkan medali perak bersama Mohammad Ahsan.
  • Lagi-lagi terkait Dewa Hendra. Dalam keberhasilannya mencapai final Kejuaraan Dunia Bulutangkis tahun ini, Hendra yang saat ini berusia 38 tahun menjadi pemain ganda putra dengan jumlah kemenangan tertinggi pada seluruh pertandingan World Tour dengan 600 kali kemenangan. Selisih 24 kemenangan dari peringkat kedua daftar tersebut, yaitu Lee Yong Dae.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun