Bermain merupakan kegiatan mengekspresikan diri tanpa paksaan dengan perasaan senang. Pada anak usia dini, bermain dapat memberikan banyak manfaat terhadap perkembangannya. Adapun manfaat bermain dapat mengembangkan aspek moral, motorik, kognitif, bahasa, serta perkembangan sosial anak.
Menurut  Ki Hajar Dewantara, Permainan anak itulah pendidikan. Ki Hajar Dewantara (Pendidikan, halaman 241). Dalam hal ini pendidik harus memahami bahwa kodrat anak adalah bermain sehingga pembelajaran bisa diintegraskan dengan bermain sambil belajar atau belajar sambil bermain.
Melalui bermain, anak dapat mengembangkan social emosionalnya tanpa merasa tertekan dan terkekang utamanya ketika anak sedang bermain bersama teman-temannya. Yang mana ketika bermain bersama anak secara tidak langsung membangun kerjasamanya.
Sebagai contoh, seperti dalam kegiatan bermain membuat bentuk ular dari bombik, dimana dalam kegiatan tersebut anak terlihat duduk membentuk kelompok dan saling bekerjasama satu sama lain. Yang mana kegiatan tersebut mengalir mengikuti keinginan dan kesepakatan bersama anak. Dalam kegiatan tersebut anak bersama-sama menyambungkan bombik menjadi bentuk panjang yang pada akhirnya terbentuklah seperti ular yang sedang di bopong. Dalam kegiatan tersebut, terdapat satu orang yang bertugas sebagai coordinator yang mengatur jalannya permainan. Namun demikian, anak-anak tidak merasa terganggu sama sekali, justru merasa senang karena apa yang dikerjakannya menjadi berhasil.
(Sumber: siswa kelompok A1 TK PGRI Sidoagung, Tempuran)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H