Mohon tunggu...
Romi Romadhoni
Romi Romadhoni Mohon Tunggu... -

@romi_mr Development Planner. Master of Development Planning (Univ of Queensland). Urban issue enthusiast. Economic equity is the new growth

Selanjutnya

Tutup

Politik

Cukup 'Demokrasi' Saja, Bukan yang Parlementer, Bukan yang Terpimpin

14 September 2014   05:42 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:45 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

The good old times. Kebetulan saya ingat persis masih di tahun 1998, Amien Rais bicara di depan khalayak ramai di gedung Berlian Semarang, " Yang kita inginkan adalah 'demokrasi' saja. Tanpa embel-embel demokrasi terpimpin, demokrasi perlementer, atau demokrasi Pancasila". - yang mana yang terakhir ini sempat jadi mantranya suharto selama puluhan tahun .

"Cukup 'demokrasi' saja", begitu seru pemimpin reformasi itu.

Halo haloo operator. Bagaimana kabarnya hari ini di 2014?

Satu poin pentingnya: Its crystal clear. Kita jelas tidak bisa mengiyakan saat energi partisipasi masyarakat , semata hanya dijadikan ALAT balas dendam kubu yang kalah. Judul filmya Revenge 2.0. Bagi langgengnya logika menang kalah antar kubu dalam pilpres kemarin

Jakarta, 13 September 2014

@romi_mr

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun