Guruku, beliau yang  mendidik dan mengajar dalam jaringan  dan sesekali bersama Kami dalam kelas yang  nyata.
Guruku  beliau yang  juga  ada  di dalam nyamannya  suasana  rumah yang  masih memakai daster terkadang tercium bau bawang, bau susu adik, bau sabun, atau bau sedapnya masakan.
Guruku, Beliau yang  melakukan aktivitas kerjanya di dalam rumah mengajariku seraya menjawab  panggilan ponsel  dari rekan kerjanya.
Guruku, semua penat dan jerih payah  itu tak menyurutkan semangatmu, tak membuatmu teriak menyerah Kau  terus berjuang  sekuat hati, sekuat tenaga . Ketegaranmu menginspirasi Kami berpacu menjalani  pandemi  yang tak kunjung reda.Â
Guruku, terima kasih atas menit menit yang ku lalui bersama kehangatanmu. Pandemi covid 19 ini telah menjadikan banyak sekolah di mana aku berada dan banyak  guru di mana aku tinggal. Â
Guruku, kini Aku tidak  lagi merasa jauh karena tekhnologi telah berhasil menghilangkan jarak di antara kita.  Â
Bapak,  Ibu guru, Ayah, dan Bunda aamiinmu adalah doa buat kebahagianku dan  kan ku ingat sepanjang hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H