Mohon tunggu...
Moh Romadhan
Moh Romadhan Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Akif UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG Fakultas Syariah Jurusan Ahwal Syakhshiyyah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tanggung Jawab Suami Mendidik Anak dan Istri

4 Desember 2017   16:32 Diperbarui: 4 Desember 2017   16:40 3856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi seorang suami adalah qodrat dari setiap laki-laki. Suami adalah pemimpin bagi keluarga, pemimpin bagi isteri dan anaknya. Dari situlah awal mula tanggung jawab besar dibebankan di pundaknya. Sebuah tanggung jawab yang akan dipertanyakan di hadapan Allah SWT di pengadilan-Nya. Hal ini telah disebutkan dalam sebuah hadits Rasulullah SAW

: . . . Hadits riwayat Ibnu Umar Radhiyallahu'anhu

Dari Nabi Shallallahu alaihi wassalam bahwa beliau bersabda: Ketahuilah! Masing-masing kamu adalah pemimpin, dan masing-masing kamu akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpin. Seorang raja yang memimpin rakyat adalah pemimpin, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya. Seorang suami adalah pemimpin anggota keluarganya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap mereka.

            Selain memberikan nafkah, seorang suami sebagai kepala keluarga berkewajiban untuk membimbing anak dan isterinya untuk taat kepada Allah SWT, mengajarkan mereka apa yang menjadi kewajiban yang diperintahkan Allah dan meninggalkan apa yang dilarang-Nya. Oleh karena itu seorang suami harus mengajarkan ilmu agama baik pada anak maupun isterinya. Jika seorang suami tidak begitu paham dalam masalah agama, maka ia wajib mencarikan guru untuk memberikan bimbingan ilmu agama pada isterinya, dan untuk anaknya dapat dimasukkan ke lembaga pendidikan agama seperti pondok pesantren atau madrasah.

            Betapa pentingnya ilmu agama dalam keluarga, karena agama adalah sarana untuk mengabdi pada Allah SWT dan untuk menjauhkan kita dari siksa apa neraka kelak di akhirat. Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT:

"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api nerakayang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan".(QS.At-Tahriim(66):6).

            Semoga Allah SWT menjadikan kita sebagai orang-orang yang dipahamkan dalam agama dan dijadikan keluarga kita sebagai keluarga yang ahli agama dan dikumpulkan kelak dalam syurga-Nya. Aminn

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun