Mohon tunggu...
Roma Kyo Kae Saniro
Roma Kyo Kae Saniro Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Sastra Indonesia Universitas Andalas

Fokus menulis terkait dengan bahasa, sastra, budaya, dan filsafat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Genta

16 Agustus 2022   10:23 Diperbarui: 16 Agustus 2022   10:28 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Kumasuki taman belukar, penuh embun di reranting pepohon
Hujan semalam masih terasa hingga tetesnya rintik di kulit

Ini mentari, bukan malam penuh gelita
Namun, semuanya serba gulita dalam gempita
Kukecup dan kuhirup kenangan pada embun
Lalu, menguap, dan menyusup ke lubuk kalbu

Genta di tengah taman
Lekas bunyikan agar kita mendapat jalan
Jangan diam hampa pada jingga mentari pagi

Genta di tengah taman
Mari kita goyangkan tuk menyebar
Susupi telinga tuk menyoal kabar

Nyatanya, genta di tengah taman
Penuh dengan belukar dan dakar
Pada kota melankolis yang terbakar

Juni 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun