Terowongan mendingin, juga penuh dengan aroma dendam. Sumbernya dari bau anyir yang berasal dari genangan darah dan potongan-potongan kecil daging kaki.
12 November 1960.
Headline koran hari ini mengabarkan Misteri kematian tragis Hansson Neal si ilussionis tersohor dengan kaki hancur yang di makan rombongan tikus.
Beberapa hari selanjutnya,  pertunjukan karnaval bergengsi tahun ini  digelar menambah suasana hangat di musim dingin.  Pegelaran besar yang dihadiri oleh ribuan penonton dan peserta pertunjukan. Mereka menggelar karnaval selama satu bulan penuh.  Para peserta akan menampilkan yang terbaik di malam penganugrahan untuk memperebutkan reputasi sebagai satu-satunya the best performance Carnaval.
Emma Collins adalah salah satu peserta pertunjukan karnaval tahun ini dan Ia adalah seorang balerina. Â Tubuhnya benar-benar elastis, gerakan dari tarian balletnya sangat menawan membuat siapa saja melihatnya pasti terkesima. Ia diberi gelar oleh masyarakat Eropa sebagai white Swan ballerina karena keindahan tariannya.
Suatu ketika Emma dikirimi sebuah paket yang Ia sendiri tidak pernah merasa memesannya ataupun meminta dikirimi, Â namun nama dan alamat jelas tertuju padanya.
Ia mendapat kiriman sebuah pandora's box. Sepucuk surat berisikan pesan bahwa Ia tidak boleh membuka kotak Pandora tersebut, karena di dalamnya ada suatu rahasia. Apabila dibuka maka akan menjadi malapetaka bagi kehidupannya.
Menurut mitologi kuno, Â kotak Pandora berisi semua keburukan di dunia, mungkin karena itu Ia tidak boleh membukanya. Namun, untuk apa seseorang mengiriminya barang seperti ini?
Suatu hari Emma tidak tahan untuk membukanya. Ketika tutup kotak Pandora terbuka, seketika kejahatan yang lahir dari keegoisan manusia terasa menyebar dengan pelan ke seluruh tubuhnya. Untung saja Emma segera sadar dengan cepat menutup kotak tersebut.
Tatapan kedua mata Emma terlihat begitu yakin. Ia sedang menampilkan pertunjukan terbaiknya diatas panggung megah. Â
Tiba-tiba dirinya kehilangan kendaki dan jatuh lemas,  para penonton bergemuruh bertanya-tanya apa yang sedang terjadi.  Emma memukul lantai dengan keras lalu  memaksa bangkit kembali dengan tarian  Pirouette. Ia terus berputar, dan berputar lagi tanpa henti. Sampai pada akhirnya, dimulai dari wajahnya yang rentak perlahan seluruh tubuhnya pecah berkeping-keping tak berdaya. Para penonton tiba-tiba terdiam tak bergeming.
"Bravo!! "