Tuhan, aku pulang bersama pekat yang lekat pada rembulanÂ
Untuk kembali mengiba pada-Mu bersama tumpahan keheningan
Pada sepuluh jari yang sedang dianyam
Aku mencoba membungkus sebuah doa dibawah langit malam
Pada sepuluh jari, aku bercerita dalam suara kesunyian
Merebah lelah dipuncak diri yang jengah dengan kehidupan
Membelah kesunyian demi meniti sepuluh jari ditangan
Mengharap Tuhan 'kan turun tangan pada hati yang lebur tak beraturan
Â
Suara-suara kini lenyap ditelan kelam
Kulipat malam pelan-pelan dengan segala lelah yang ku genggam
Kuikhlaskan satu persatu kekecewaanÂ
kepada ributnya angin yang akhirnya redamÂ
Disela-sela mata yang terpejam kuhaturkan harap terpendam
Bintuhan, 30 Maret 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H