Mohon tunggu...
rolly toreh
rolly toreh Mohon Tunggu... -

Gamblang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak Terlahir Biasa

15 Desember 2014   03:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:18 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

AKU TERLAHIR BIASA-BIASA SAJA. TIDAK ADA KLINIK, PUSKESMAS, ATAU RUMAH SAKIT TEMPATKU MENGINAP KARENA BIASANYA CUMA DIBAWAH LAMPU TEMARAM
OLEH SELEMBAR DAUN.
OLEH HANGAT JERAMI.
IBUKU SATU.
AYAHKU SATU.
SATU-SATUNYA PENJAGA LELAPKU HINGGA MENTARI BERULAH NAMPAK BESOK PAGI DAN MEREKA MENYENTUH BIBIRKU DENGAN SELAMAT PAGI, MEMBUTAKAN MATAKU DENGAN KECUP DAN “CI LUK BA” YANG TERNYATA BUAH SANTUN PALUNGANKU SETIAP PAGI.
SATU JAM DARI TERJAGA MEREKA NYANYIKAN SEBAIT LAGU ROHANI YANG BELUM BISA KUCERNA KARENA PERUTKU INI TAK BISA MENAHAN LAPAR PAGI HARI. JUJUR AKU MANUSIA. WALAU ANDA MENERKA AKU DIBUAHI PESONA SORGAWI TETAPI AKUPUN MENCINTAI MANUSIA. SEBAGAIMANA DIRIKU YANG MASIH DICINTAI MANUSIA.
DI BENAK ANTARA KANAK DAN DEWASA, AKU YANG TERLAHIR BIASA-BIASA SAJA MENDADAK HERAN SERIBU SATU KUATIR, MENGAPA ANAK-ANAK MANUSIA YANG TERLAHIR LUAR BIASA MENJELANG KIAMAT YANG HAMPIR DEKAT SELALU MENYINDIR KEHIDUPAN, SELALU MENGELUH ATAS KEHIDUPAN, SELALU MENGERASKAN KEHIDUPAN, SELALU MENGOYAKKAN KEHIDUPAN?
BERKATA DALAM HATI ATAU BERKATA DILUAR SANUBARI:
KAWAN, KERJA INI TIDAK BERUNTUNG.
KAWAN, PERCUMA MELAYANI RAKYAT.
KAWAN, HABISKAN REJEKI TIDAK PERLU MENABUNG.
KAWAN, JABAT TANGAN TAK PUNYA FAEDAH.
KAWAN, SEMUA BANTUAN KITA SIKAT, DIBABAT, KARENA TAK PUNYA AKIBAT.
KAWAN, UNTUK APA SUDI MEMBERI. BERHENTI MEMBERI PERBANYAK MENERIMA.
KAWAN, UNTUK APA BERKAWAN SEDANG LAWAN LEBIH MENJANJIKAN.
KAWAN, DAMAI ITU CUMA AJARAN KITAB SUCI LEBIH BAIK DILANGGAR.
KAWAN, HUJAN MENJADI PENGHALANG. PANAS TERLALU PANAS.
KAWAN, SORGA BELAKANGAN. HARI INI UTAMAKAN DUNIA.
KAWAN, YANG MISKIN KITA SINGKIRKAN.
OH..BUKANKAH KITA TERLAHIR LUAR BIASA DAN TENTU OTAK KITA DIDIDIK MENJADI LEBIH ISTIMEWA, HATI KITA SUDAH TERIRIS MENJADI LEBIH SPESIAL LEBIH DARI MARTABAK SPESIAL DAN SEGENAP PIKIRAN SUDAH TERBENTUK OLEH AJARAN AGAMA, KIAN TERPROGRAM DAN SULIT LAGI DIBLOKIR OLEH BERMACAM VIRUS-VIRUS TABIAT HITAM?
AKU SAJA YANG TERLAHIR BIASA SAJA TETAPI TOH HARUS MENERIMA CACIAN, DIBERONDONG KE GOLGOTA, DISEPUH PANAS MATAHARI, DIKULITI PAKU YANG TERTANCAP GANAS, DARAH PUN TERTUMPAH, AIR MATA MENGIANG KEMANA-MANA, DAN AKU MENGANGGAP BIASA SAJA........... ATAU APAKAH MANUSIA MENGANGGAP ITU SEMUA LUAR BIASA?
HA..HA..HA..HA
AKU TERTUNDUK MALU JIKA MANUSIA BERKATA ITU LUAR BIASA. SUNGGUH LUAR BIASA.
SEKALI LAGI AKU TERTUNDUK MALU.
OLEH KEMEWAHAN, PESTA PORA, SOMBONG?
SEKALI LAGI AKU TERTUNDUK SEDIH.
OLEH GEMERLAP POHON SIMBOL NATAL, KORBAN SEKILO MENTEGA, KORBAN HEWAN PENIKMAT PERUT-PERUT LAPAR?
SEKALI LAGI AKU TERTUNDUK MENANGIS, MENANGISI KELAHIRANKU YANG KUPANDANG BIASA-BIASA SAJA, SELEBIHNYA SEDERHANA, TETAPI KAU BALAS DENGAN LUAR BIASA DAN BEGITU TERASA HAMBAR PUN SIA-SIA.
KEHIDUPAN TIDAK SEKADAR SANDIWARA ATAU SINETRON PILIHAN KITA. HIDUP BARULAH MENUNGGAK JIKA TAK DIKEMBALIKAN KE ASALNYA YAITU SEDERHANA. HIDUP JADI SAKIT JIKA SELAMA SEHAT TIDAK BERBUAT LEBIH UNTUK MEMPERKAYA KESEHATAN JIWA DAN RAGA.

KEPADA JIWA DAN ROH YANG BERUSAHA DATANG MENGECUPKU SAMBIL BERKATA AKU MENCINTAIMU, SIMPANLAH ITU DAN JANGAN TERBUANG DIJALANAN SEHINGGA DIINJAK DAN DILUDAHI ORANG. YANG KALIAN TUJU ADALAH PALUNGANKU. TERUSLAH BERGERAK, TERUSLAH MAJU SAMPAI KAU HIRUP UDARA KEMENYAN, CELETUK EMAS DAN MUR, MENDAPATI AKU YANG TERLAHIR BIASA-BIASA SAJA. TIDAK ADA KLINIK, PUSKESMAS, ATAU RUMAH SAKIT TEMPATKU MENGINAP KARENA BIASANYA CUMA DIBAWAH LAMPU TEMARAM SEJENIS PETROMAKS ATAU LENTERA,
DIBAWAHNYA DEDAUNAN KERING DAN HANGAT JERAMI:
IBUKU SATU.
AYAHKU SATU.
BERSATU DALAM KELAHIRANKU.
TERLAHIR BIASA DALAM RAHIM ILAHI YANG LUAR BIASA.
LEBIH BAIK MEMBERI DARIPADA MENERIMA,
SUDAHILAH MENYINDIR KEHIDUPAN,
SUDAHILAH MENGELUH ATAS KEHIDUPAN,
SUDAHILAH MENGERASKAN KEHIDUPAN,
SUDAHILAH MENGOYAK KEHIDUPAN.
HIDUPLAH DAN HIDUPILAH KEHIDUPAN ITU SENDIRI. NISCAYA MENGHIDUPKAN ROH KITA.

Tagulandang, 16 Desember 2013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun