Mohon tunggu...
rolly toreh
rolly toreh Mohon Tunggu... -

Gamblang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kalau Polisi dan Tentara Begini...

15 Oktober 2014   20:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:54 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

KALAU POLISI DAN TENTARA TAK BISA BERSATU, MARI BERSATU MENGANGKAT SENJATA, LETUPKAN PELURU DAN TIKAM BERULANG EGOISME MEREKA.
KALAU POLISI DAN TENTARA MASIH MENGGERUTU, MARI YAKINKAN PRESIDEN SEGERA BUAT REFERENDUM MENGANGKAT ANAK SEKOLAH DAN MAHASISWA UNTUK MENJADI POLISI DAN TENTARA ATAU MENJADIKAN PETANI SEBAGAI JENDERAL, PEMULUNG SEBAGAI PERWIRA, PENGEMIS SEBAGAI KOMISARIS BESAR, DAN PENGAMEN SEBAGAI MAYOR.
KALAU POLISI DAN TENTARA SELALU MELANGGAR HAM, MARI BERSATU MENGUMPULKAN SAYUR KOL, DAGING, TOMAT, MERICA SECUKUPNYA DAN DIBUAT HAMBURGER SEBANYAKNYA, BERI MAKAN KEPADA MEREKA, KARENA JANGAN MEREKA KIRA HAM ITU SERUPA HAMBURGER INGIN ATAU TIDAK INGIN MAKAN TERSERAH MEREKA. JANGAN ADA DIBENAK MEREKA, MASYARAKAT SIPIL SELALU MEMBUAT RUSUH DAN TAK MAU DIATUR, PEMBANTAIAN ADALAH LADANG PENGASINGAN DAN PEMBERSIHAN. KARENA MASYARAKAT HANYA INGIN BERTINDAK SESUAI HAM JIKA MEREKA PUN SAMA-SAMA MEMPERKAYA BATIN MEREKA DENGAN MENGHORMATI DAN MENJALANKAN HAM.
KALAU POLISI DAN TENTARA TAK BISA DIATUR, MEMBACA PERATURAN UNDANG-UNDANG SUDAH TAK BISA, KERJAKAN PERATURAN ADAT SUDAH TAK MAU, MAKA TIDAK ADA JALAN LAIN SELAIN MENCOPOT SEGALA SANDI DAN KEPANGKATAN, DIRIKAN RUMAH PANTI JOMPO KHUSUS POLISI DAN TENTARA, DAFTARKAN DIRI MEREKA SEMUANYA, AGAR MEREKA BISA DIATUR SEMAUNYA OLEH PENGURUS PANTI JOMPO, ATAU DIBERI PILIHAN DIRIKAN TAMAN KANAK-KANAK KARTIKA CHANDRA ATAU BAHAYANGKARI KELAS KHUSUS PRAJURIT YANG TIDAK BISA DIATUR. DAN BIARKAN SETERUSNYA SAMPAI MEREKA AKHIRNYA LULUS DENGAN PREDIKAT TAMAT, TIDAK KARENA HUKUMAN DESERSI ATAU DEMOSI TETAPI MALU LAH TERHADAP DIRI SENDIRI.
(RT-15/10/14)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun