Sudah keadaan
Inilah keraguan yang saatnya tiada satupun bertahan.
Dalam gelombang kesepian,
Semangat menyatu dengan jelaga awan-awan.
Diterpa sepinya malam,
Hujan perlahan,
Debu bersahutan.
Tidur sebentar lagi merapat.
Biduk mimpi berlari,
Kesadaran berhenti.
Lelah..... Sudah terbebas dibalik kasur kesunyian.
Aku tahu ini bukanlah takdir, juga bukan garis nasib, sebab ini nyata adalah keadaan.
Tidur ditemani kesunyian.
Peluk berjauhan.
Juga bukanlah takdir tetapi sekali lagi sebuah keadaan.
Tenggelamlah dalam tidurku, kekasih...
Luapkan senyum cantikmu,
Wariskan kata-kata indah yang dahsyat daripada angkasa.
Bisa terbang dengan sejuta sayap,
Bisa merenung tenang diantara perang,
Bisa menatap tajam diantara selimut kefasikan;
Dengan begitu, sendiri adalah sementara walau mengembara di rimba raya, terasa nelangsa bersama. Sebab, mimpi tidak cepat selesai.
Ada putaran pelukan yang selalu menunggu pagi, datang lebih lama dari biasanya.
Disitulah mimpi sejati terjadi tanpa seorang yang bisa mengingkari,
Kecuali ilahi sanggup mengakhiri,
Mengganti mimpi baru.
Penuh arti.
(16/12/14)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H