Mohon tunggu...
rolly toreh
rolly toreh Mohon Tunggu... -

Gamblang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sudah Keadaan

19 Desember 2014   17:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:58 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sudah keadaan

Inilah keraguan yang saatnya tiada satupun bertahan.

Dalam gelombang kesepian,

Semangat menyatu dengan jelaga awan-awan.

Diterpa sepinya malam,

Hujan perlahan,

Debu bersahutan.

Tidur sebentar lagi merapat.

Biduk mimpi berlari,

Kesadaran berhenti.

Lelah..... Sudah terbebas dibalik kasur kesunyian.

Aku tahu ini bukanlah takdir, juga bukan garis nasib, sebab ini nyata adalah keadaan.

Tidur ditemani kesunyian.

Peluk berjauhan.

Juga bukanlah takdir tetapi sekali lagi sebuah keadaan.

Tenggelamlah dalam tidurku, kekasih...

Luapkan senyum cantikmu,

Wariskan kata-kata indah yang dahsyat daripada angkasa.

Bisa terbang dengan sejuta sayap,

Bisa merenung tenang diantara perang,

Bisa menatap tajam diantara selimut kefasikan;

Dengan begitu, sendiri adalah sementara walau mengembara di rimba raya, terasa nelangsa bersama. Sebab, mimpi tidak cepat selesai.

Ada putaran pelukan yang selalu menunggu pagi, datang lebih lama dari biasanya.

Disitulah mimpi sejati terjadi tanpa seorang yang bisa mengingkari,

Kecuali ilahi sanggup mengakhiri,

Mengganti mimpi baru.

Penuh arti.

(16/12/14)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun