Pengantar
Tema di atas merupakan tema pemberitaan Firman Tuhan di lingkup jemaat-jemaat Gereja Masehi Injili di Timor, Minggu, 20 Oktober 2024 dengan landasan teks Alkitab yakni 1 Timotius 6:2b-12.
Tema ini menjadi menarik untuk direnungkan karena kita hidup di era dimana orang berlomba-lomba untuk mendapatkan banyak materi, seperti fasilitas hidup yang mumpuni, atau juga uang yang banyak.
Akibatnya, kita tidak menjadi puas dengan apa yang ada pada kita. Celakanya apabila kita kemudian menjadikan orang lain sebagai rival atas kepemilikan sesuatu.
Kita tidak akan tenang dan merasa puas dengan apa yang ada pada kita. Sedapat mungkin kita harus melebihi rival kita itu. Bukankah ini namanya iri hati?
Jangan mengira bahwa iri hati itu penyakit yang biasa-biasa saja. Ia ternyata bisa menjadi virus mematikan karena persaingan yang tiada akhir.
Iri hati hanya akan membuat kita mencari celah menjatuhkan sesama. Tentu hal ini berimbas juga pada perenggangan hubungan bersama.
Pendalaman Teks
Menarik jika kemudian kita melihat fenomena hidup di atas dengan tema pemberitaan Firman Tuhan di GMIT, hari ini. "Hidup dengan Rasa Cukup".
Bahasa teologis yang kerap dipakai untuk hal rasa cukup yakni Ugahari. Ugahari sama artinya dengan hidup apa adanya, standar saja, tidak berlebihan. Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah (ayat 8).
Makanan dan pakaian itu kebutuhan primer. Tapi, yang menarik juga dalam catatan 1 Timotius 6:2b-10, ternyata semua kebutuhan primer ini baru bisa ada apabila ada uang.
Nah ini satu sumber masalah lagi. Uang itu kita sangat butuhkan. Tiap hari kita kerja, "banting tulang" untuk dapatkan uang.