Mohon tunggu...
Rolin Taneo
Rolin Taneo Mohon Tunggu... Lainnya - Pemulung Ilmu

Tertarik pada bidang ilmu filsafat, sosiologi dan teologi (Kristen)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Geliat Mencerdaskan Anak Bangsa

27 Juli 2024   20:04 Diperbarui: 27 Juli 2024   20:12 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memasuki awal Juli, di media berita online dan media sosial dibikin viral dengan pemberitaan tentang adanya ketimpangan dalam manajemen pendidikan di sekolah swasta (khususnya milik suatu lembaga agama yang ada di NTT).

Tentu, masalah manajemen ini jangan dianggap sepele karena ia punya imbas bagi pengembangan sumber daya manusia, bukan hanya jangka pendek tetapi juga jangka panjang.

Pendidikan itu penting. Oleh karena itu, dalam amanat Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia diserukan adanya peran aktif anak bangsa untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Amanat ini bisa dicapai, salah satunya dengan upaya mempersiapkan manajemen yang baik agar ada keberlanjutan pengembangan sumber daya manusia. Manajemen yang baik itu meliputi penyediaan fasilitas sekolah, kapasitas guru yang memadai.


Di samping dua hal ini atas, bisa juga diperhatikan dana yang digelontorkan untuk bisa menopang dua hal yang sudah disebutkan. Hal ini penting juga diperhatikan sebab dana juga menjadi tiang penopang bagi sekolah swasta.

Komitmen untuk mencerdaskan kehidupan bangsa adalah niat mulia. Karena itu, jangan pernah menyepelekan pendidikan.

Jangan bikin anak bangsa terbengkalai dengan sikap korup para pemimpin kita. Kita tentu mendambakan masa depan Indonesia yang gemilang. 

Apalagi dengan adanya harapan Indonesia Emas di tahun 2045, maka jangan sepelekan pengembangan manusia dari jalur pendidikan.

Agar harapan ini bisa terimplementasi, perlu dipahami bahwa pendidikan itu adalah upaya menempatkan manusia pada statusnya yang bermartabat. 

Sebisa mungkin tempatkan anak bangsa sebagai subjek, tidak melulu objek. Dengan jalan ini, kita menimba percakapan aktif yang bermutu, yang saling melengkapi untuk menggapai apa yang diharapkan. 

Indonesia pasti maju jika ada perhatian yang serius pada masalah humanis, yang sesungguhnya adalah perhatian kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun