Mohon tunggu...
Rolentina KresyaPardosi
Rolentina KresyaPardosi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi dengar musik

Selanjutnya

Tutup

Nature

Residence in Nature: Adapting to Environment and Economic Change

27 September 2024   21:31 Diperbarui: 27 September 2024   21:32 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Residence in Nature: Adapting to Environment and Economic Change

Moderator: Muhammad Haikal

Pembicara: Ady Saima

Tanggal Kegiatan: 21 September 2024

Pada tanggal 21 September 2024, dalam sebuah studium generale bertema adaptasi terhadap perubahan lingkungan dan ekonomi, Ady Saima, seorang relawan dari Komunitas Peduli Ciliwung Kota Bogor, menyampaikan pandangannya. Dipandu oleh moderator Muhammad Haikal, diskusi tersebut membahas secara mendalam berbagai tantangan lingkungan dan bagaimana langkah-langkah konkret bisa diambil untuk menghadapinya.

Tantangan Besar dalam Problematika Lingkungan

Ady Saima menguraikan berbagai problematika lingkungan yang dihadapi dunia saat ini, mulai dari kerusakan yang melanda air (baik sungai maupun laut), udara, hingga kerusakan hutan dan bumi secara keseluruhan. Tantangan ini bukan hanya mengancam kelestarian alam, tetapi juga kesejahteraan hidup manusia yang bergantung padanya. Meskipun sudah ada upaya perbaikan, banyak masalah lingkungan yang belum terselesaikan.

Salah satu isu mendasar yang disoroti adalah peran sungai sebagai sumber kehidupan. Sungai tidak hanya menyediakan air, tetapi juga menjadi bagian penting dari ekosistem yang lebih besar. Namun, berbagai tekanan akibat aktivitas manusia seperti pencemaran, urbanisasi, dan pengelolaan yang buruk membuat sungai-sungai di Indonesia, termasuk Sungai Ciliwung, terancam keberadaannya.

Sungai Ciliwung: Sumber Air yang Terancam

Sungai Ciliwung, yang membentang sepanjang 120 kilometer dengan 60% wilayahnya berada di Jawa Barat, memiliki hulu di kawasan pegunungan antara Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur. Mata airnya berasal dari Gunung Gede dan Telaga Saat di Gunung Pangrango. Sungai ini merupakan salah satu sumber air utama yang sangat vital bagi kehidupan masyarakat di sekitarnya, namun kondisinya saat ini menunjukkan penurunan kualitas yang signifikan akibat pencemaran dan kerusakan ekosistem.

Ady menegaskan, kerusakan ekosistem sungai seperti Ciliwung berdampak langsung pada kualitas dan ketersediaan air bersih bagi masyarakat. "Sungai bukan hanya aliran air, tetapi juga penggerak kehidupan yang menopang berbagai aspek, dari kebutuhan domestik hingga ekosistem alami. Ketika kita merusak sungai, kita juga merusak fondasi keberlanjutan kehidupan," jelasnya.

Tindakan yang Harus Dilakukan untuk Menjaga Lingkungan

Dalam menghadapi ancaman ini, ada beberapa langkah yang menurut Ady Saima perlu diambil. Langkah pertama adalah peralihan ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan, mengingat penggunaan energi fosil yang tak terkendali menjadi salah satu penyebab utama pencemaran udara dan perubahan iklim. Kedua, perlu dilakukan pengurangan polusi, baik polusi udara maupun air, yang semakin memperparah kerusakan lingkungan.

Selain itu, perlindungan terhadap hutan dan kawasan konservasi juga menjadi prioritas. Hutan memainkan peran kunci dalam menjaga keseimbangan ekosistem, penyediaan oksigen, serta penyerapan karbon. Penghematan energi juga harus diintegrasikan dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk tanggung jawab individu untuk mengurangi dampak lingkungan. Terakhir, diperlukan pengelolaan sungai yang lebih baik serta upaya aktif untuk melakukan penanaman pohon di sepanjang bantaran sungai untuk menjaga kelestariannya.

Membangun Kesadaran Kolektif

Untuk memastikan langkah-langkah tersebut berhasil, peningkatan kesadaran masyarakat menjadi elemen yang sangat penting. Menurut Ady, pendidikan lingkungan harus dimulai sejak dini dan melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Salah satu cara efektif untuk meningkatkan kesadaran adalah melalui penyuluhan dan edukasi tentang pentingnya melestarikan alam.

Regulasi yang kuat harus diimbangi dengan pengawasan yang ketat, serta dukungan dari masyarakat yang sadar akan pentingnya menjaga lingkungan. Ady juga menyebutkan bahwa kepercayaan agama dan spiritualitas dapat menjadi pendorong kuat dalam membangun kesadaran ini. "Dengan keyakinan akan adanya Tuhan, kita diajarkan untuk menjaga alam sebagai ciptaan yang harus dipelihara, bukan dirusak," ungkapnya. Ini sejalan dengan ajaran bahwa manusia memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga keberlanjutan bumi.

Green Economy: Membangun Kesejahteraan dengan Memperhatikan Lingkungan

Selain aspek lingkungan, Ady juga menyinggung pentingnya mengintegrasikan konsep green economy dalam pembangunan ekonomi. Green economy adalah pendekatan yang tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi semata, tetapi juga mempertimbangkan kelestarian lingkungan dalam setiap kebijakan dan keputusan ekonomi. Pendekatan ini bertujuan menciptakan keseimbangan antara peningkatan kesejahteraan manusia dan pelestarian alam, sehingga generasi mendatang dapat menikmati manfaat yang sama tanpa merusak sumber daya alam yang tersedia.

Menurut Ady, penerapan ekonomi hijau dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru di sektor-sektor yang ramah lingkungan, seperti energi terbarukan, pengelolaan sampah, dan pertanian berkelanjutan. Selain itu, dengan berfokus pada ekonomi yang lebih berkelanjutan, masyarakat dapat turut serta dalam menciptakan masa depan yang lebih aman dan sehat, baik dari segi ekonomi maupun lingkungan.

Penutup

Acara ini menjadi refleksi bagi kita semua tentang betapa pentingnya peran setiap individu dalam menjaga lingkungan dan mengupayakan keberlanjutan alam. Dalam menghadapi perubahan lingkungan dan ekonomi yang tidak terelakkan, tindakan kolektif untuk mencegah kerusakan lebih lanjut sangatlah penting. Dengan kesadaran yang terus dibangun serta langkah-langkah yang tepat, kita dapat memastikan bahwa bumi ini tetap layak dihuni untuk generasi yang akan datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun