Mohon tunggu...
Rolas Tri Ganda
Rolas Tri Ganda Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Alumni SDN Jaka Setia 2 Kota Bekasi (2000-2006), Alumni SMP Negeri 9 Kota Bekasi (2006-2009), Alumni SMK Malidar {Multimedia} (2009-2012). Saat ini aku mengenyam Kuliah di Kampus Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Lenteng Agung Jakarta {Jurusan Ilmu Jurnalistik} (sejak 2012 - sekarang). Aktif di UKM {Unit Kegiatan Mahasiswa} PMK (Persekutuan Mahasiswa Kristen) LLC IISIP Jakarta serta menjadi Reporter "MIKA" (Buletin PMK LLC IISIP) 2012-2014. Hobi Menulis, Cinema Traveller, serta Menonton Film di Bioskop.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Di Balik 98, Film Drama Berbalut Tragedi yang Belum Selesai

17 Januari 2015   05:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:58 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (lima kiri) didampingi istri, Liliana Tanoesoedibjo (enam kiri) bersama pemain dan pendukung film Di Balik 98 dalam gala premier film tersebut di Djakarta Theater XXI, Jakarta Pusat, Senin (12/1/2015) malam. Film karya sutradara Lukman Sardi ini didukung oleh pemain ternama seperti Chelsea Islan, Boy William, Fauzi Baadila serta Alya Rohali dan ditayangkan di bioskop mulai 15 Januari mendatang. (SINDO Photo/Ramadhan Adiputra)

[caption id="" align="aligncenter" width="461" caption="CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (lima kiri) didampingi istri, Liliana Tanoesoedibjo (enam kiri) bersama pemain dan pendukung film Di Balik 98 dalam gala premier film tersebut di Djakarta Theater XXI, Jakarta Pusat, Senin (12/1/2015) malam. Film karya sutradara Lukman Sardi ini didukung oleh pemain ternama seperti Chelsea Islan, Boy William, Fauzi Baadila serta Alya Rohali dan ditayangkan di bioskop mulai 15 Januari mendatang. (SINDO Photo/Ramadhan Adiputra)"][/caption] BEKASI, KOMPASIANA - Luar Biasa ! Begitulah kalimat yang disematkan kepada film "DiBalik 98" garapan Sutradara Lukman Sardi produksi MNC Pictures ini. Film yang sudah rilis di seluruh bioskop Indonesia sejak Kamis (15/1) kemarin mendapat antusias yang luar biasa bahkan sejak kemarin hingga show terakhir antusias penonton yang menonton film ini terlihat dari antrian bahkan tulisan Sold Out menghiasi sebagian besar bioskop di Indonesia. Seperti dilaporkan oleh Tribun Pekanbaru (Kompas Gramedia Group member) pada Kamis kemarin, antusias mahasiswa di kota Pekanbaru, Riau untuk menonton film ini sangat luar biasa bahkan show pertama terisi 70% bangku studio. Bahkan dari linimasa Media Sosial seperti Twitter hingga hari ini masih membahas tentang film tersebut walau banyak ditentang terutama oleh sebagian besar aktivis yang ikut dalam Demonstrasi Mei 1998 seperti Adian Napitupulu serta aktivis 98 lainnya yang meminta film ini direvisi namun pihak Lukman Sardi serta MNC Pictures tidak ambil pusing. The Show must go on. [caption id="" align="aligncenter" width="490" caption="Poster Film "]

Poster Film DiBalik 98 terpampang di Holiday88, Pekanbaru pada Kamis (15/1) lalu. {TRIBUN PEKANBARU/Dodi Vladimir}
Poster Film DiBalik 98 terpampang di Holiday88, Pekanbaru pada Kamis (15/1) lalu. {TRIBUN PEKANBARU/Dodi Vladimir}
[/caption] Dalam film ini, banyak potongan peristiwa yang mungkin para Kompasianer pernah alami saat Tragedi Mei 1998 seperti Penjarahan, Penganiayaan Etnis Tionghoa, hingga Umat Muslim memberikan tempat pengungsian kepada Etnis Tionghoa yang kena tragedi Mei 1998 yang selama ini tidak pernah diekspose oleh Media mainstream saat Tragedi Mei 1998 berlangsung. Namun, ada yang menarik yakni waktu Tragedi Mei 1998 6 stasiun TV Nasional yang menampilkan berita tersebut (RCTI, SCTV, ANTV, INDOSIAR, TVRI, serta TPI (sekarang MNCTV) yang diekspose selalu RCTI karena MNC yang memproduksi film ini padahal zaman Mei 1998 yang menampilkan gambar tragedi Mei 1998 yang paling lincah dan apik adalah SCTV serta surat Kabar yang menghiasi zaman Mei 1998 yang paling banyak yakni KOMPAS serta SINAR HARAPAN. Namun, kasus Mei 1998 ini masih menimbulkan tanda tanya besar siapakan pelaku utama peristiwa ini yang menjadi catatan kelam penengakan HAM di Republik Indonesia terutama bagi Pemerintahan Jokowi - Jusuf Kalla. Bagi Mahasiswa dan masyarakat wajib nonton film ini karena dari sini kita bisa melihat sejarah itu kenang sebagai perjalanan bangsa kita. Saksikan di bioskop ya, no Piracy !!! (SINDONEWS/TRIBUN PEKANBARU/RTG)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun