Tidak ada satu manusia pun di muka bumi ini yang menginginkan hidup pas-pasan. Pasti Anda juga bukan? Ada berita baik untuk Anda. Pencipta Anda pun tidak menghendaki Anda hidup dalam kesengsaraan. Tuhan menghendaki Anda memiliki HIDUP yang dalam kelimpahan.
Tetapi mungkin Anda bertanya sekarang, jika Tuhan menginginkan saya kaya, mengapa sekarang saya miskin? Mengapa saya penghasilan saya per bulan hanya untuk membayari tagihan yang rasanya tidak habis-habisnya? Mengapa gaji yang saya terima tiap bulan hanya lewat begitu saja dan lenyap dalam waktu seketika?
Atau Anda mengalami ini. Anda memiliki orang tua yang sudah tua, dan sebagai anak, Anda menginginkan tersedianya sejumlah uang tunai untuk memastikan perawatan kesehatan yang terbaik untuk ayahanda atau ibunda yang tercinta.
Atau Anda memiliki seorang kekasih yang sangat Anda cintai lebih dari apa pun. Anda serius dengannya dan memiliki mimpi menghabiskan sisa hidup Anda dengannya. Tetapi ketika tiba saatnya Anda bermaksud melamar gadis tersebut, orangtuanya menanyakan berapa rupiah yang bisa Anda tabung setiap bulan; apakah sudah memiliki rumah atau masih berpindah dari satu tempat kos ke tempat kos lainnya. Jika ternyata kriteria dari orangtua pasangan kita tidak bisa kita penuhi, silakan gigit jari saja dan mengubur dalam-dalam keinginan menikahi gadis impian tersebut.
Saya bisa menulis ini karena hampir sebagian besar apa yang saya tulis ini, sudah saya alami. Saya pergi pagi sekali untuk berangkat ke kantor, dan pulang terkadang hingga larut malam. Tetapi penghasilan yang saya dapatkan hanya "bablas" begitu saja tanpa sisa. Saya pun hanya terpekur dalam kesedihan ketika ibunda tercinta harus berutang kepada tetangga untuk memeriksakan kadar kolesterolnya yang cukup tinggi dikarenakan stress yang berlebih. Saya juga hanya bisa menyalahkan diri sendiri ketika saya menyaksikan peti mati adik saya tercinta perlahan-lahan diturunkan ke liang lahat. Jika saja saya memiliki uang, adik saya mungkin tidak perlu meninggal. Saya pun hanya mengurut dada sambil tersenyum pahit ketika kualitas saya sebagai seorang pria, disamakan dengan seorang pemabuk. Padahal bukankah jangan pernah menilai kualitas seseorang dari keadaannya sekarang tetapi dari keadaannya di masa yang akan datang. Manusia berubah, betul?
Tetapi itu cerita lama. Ketika saya berkenalan satu sistem penghasil uang, finansial saya pun berangsur-angsur mengalami perubahan. Anda ingin tahu tentang sistem ini? Sabar.... :)
Agar kita bisa mengalami hidup yang melimpah ataupun memiliki kestabilan secara finansial, yang dibutuhkan hanya kreativitas dalam mencari uang. Naluri bisnis. Kecerdasan dalam memanfaatkan peluang. Itulah yang kita butuhkan agar kita bisa bebas secara finansial. Sebagai contoh: setiap kita dibekali oleh Sang Pencipta dengan talenta, potensi, bakat yang unik dan hanya dimiliki oleh kita. Jika Anda memiliki bakat sebagai penulis, maka melalui tulisan Anda bisa mendulang rupiah. Jika Anda memiliki bakat dalam bidang design, maka Anda pun bisa mendapatkan penghasilan tambahan sebagai seorang desainer. Jika Anda memiliki bakat dalam menyanyi, maka sebenarnya Anda memiliki potensi untuk mendapatkan penghasilan tambahan dari suara Anda.
Kemajuan dunia internet dewasa ini pun memiliki potensi yang dasyat untuk kita menghasilkan uang. Hanya permasalahannya adalah kita tidak bisa secara kreatif memanfaatkan peluang yang sebenarnya ada di depan mata kita. Jika saja kita tahu bahwa melalui internet, kita bisa menjual suatu produk kepada berjuta-juta pengguna internet di seluruh dunia, mendapatkan penghasilan yang signifikan, dan bisa mencukupkan apa pun kebutuhan kita, tentu kita akan berusaha mempelajari peluang tersebut bukan. Jangan khawatir, saya punya berita baik. Salah satu peluang yang bisa Anda manfaatkan adalah di SINI.
Dengan memanfaatkan peluang yang ditawarkan di SINI Anda tidak perlu mengalami kisah pahit yang saya alami. Silakan pelajari dengan seksama. Jika ada pertanyaan yang ingin Anda ajukan, silakan hubungi info@hidupberkelimpahan.com atau pun meninggalkan pesan pada artikel ini.
Hidup kita seharusnya mengalami peningkatan dan bukannya penurunan. Kita seharusnya menjadi kepala, dan bukannya ekor. Kita seharusnya memiutangi dan bukannya berhutang. Dan dengan mempelajari peluang yang ada di SINI, hidup yang berkelimpahan bukan lagi sekedar mimpi.
Sampai berjumpa di puncak kesuksesan...