Mohon tunggu...
Rolan Sihombing
Rolan Sihombing Mohon Tunggu... profesional -

Kita tidak perlu otak jenius untuk memulai perubahan. Kita hanya perlu hati tulus yang tergerak mengulurkan tangan kepada penderitaan anak-anak bangsa yang tidak seberuntung kita. -www.rolansihombing.wordpress.com-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Asal Muasal Kehidupan

26 Oktober 2010   09:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:05 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pada mulanya adalah kata. Kata tersebut mempengaruhi laut dengan pesan yang dikandungnya. Kata itu pula yang telah menemukan cara menata ulang bahan-bahan kimia sampai mampu menangkap pusaran-pusaran kecil dalam sungai entropy dan menjadikannya hidup. Lalu kata tersebut berhasil mengubah daratan di sebuah planet dari keberadaannya yang chaos, menjadi sebuah kehidupan yang terstruktur dan terorganisir. Akhirnya seiring waktu berjalan, sang kata berkembang dan menjadi cukup cerdas untuk membangun otak, yang pada akhirnya dapat menemukan dan menyadari kata itu sendiri.

Saya berani bertaruh bahwa Anda yang kebetulan membaca artikel ini akan menebak kata itu adalah Tuhan. Tapi maaf, tebakan Anda masih kurang tepat. Bagaimana jika saya mengatakan kata itu bukan Tuhan-saya harap Anda tidak serta-merta merobek tulisan ini; saran saya coba bersabar sebentar dan menyelesaikan bacaan Anda. Menurut Matt Ridley-yang bisa dikatakan mewakili kalangan ilmuwan yang bergerak dalam penelitian biologi molekuler-kata itu adalah RNA. Ia merupakan jembatan bahan kimia yang menghubungkan dua dunia, DNA dan protein.

Tetapi sebelumnya izinkan saya menjelaskan persoalan ini dari awal. Tubuh manusia terdiri atas sekitar 100 triliun SEL, yang kebanyakan berdiameter kurang dari sepersepuluh millimeter. Di dalam tiap sel ada sebuah bintik atau gumpalan hitam yang disebut NUKLEUS. Di dalam inti itu ada dua perangkat lengkap genom manusia. Seperangkat genom berasal dari ibu sedangkan seperangkat lainnya berasal dari ayah. Pada prinsipnya, tiap perangkat tersebut terdiri atas 30.000 hingga 80.000 gen yang sama pada kedua puluh tiga pasangan KROMOSOM yang terpisah. Dari seluruh kromosom itu, dua puluh dua pasangan diberi nomor berdasarkan urutan ukuran, dari yang paling besar (nomor 1) hingga yang paling kecil (nomor 22). Sedangkan sepasang sisanya terdiri atas kromosom seks: dua kromosom X yang besar pada wanita, satu X dan satu Y pada pria.

Genom manusia tersebut ditulis dalam kata-kata yang masing-masing terdiri atas tiga huruf dengan menggunakan empat huruf yang tersedia, yaitu A (Adenin), C (Sitosin), G (Guanin), dan T (Timin). Genom itu ditulis pada rantai-rantai panjang gula dan fosfat, disebut molekul-molekul DNA tempat basa-basa melekat ke samping membentuk anak-anak tangga. Tiap kromosom adalah sepasang molekul DNA yang sangat panjang. Genom ini merupakan "buku" yang sangat pintar, karena dalam kondisi-kondisi yang tepat ia dapat menyalin dan membaca diri sendiri. Proses penyalinan ini dikenal sebagai REPLIKASI, sedangkan proses pembacaannya disebut TRANSLASI.

Proses replikasi terjadi ketika basa A berpasangan dengan basa T, lalu basa G dengan basa C. Maka sebuah untai DNA dapat menyalin diri sendiri dengan merakit sebuah untai komplementer dengan basa T berseberangan dengan semua basa A, basa A berseberangan dengan semua basa T, basa C berseberangan dengan semua basa G, dan basa G berseberangan dengan basa C. DNA ini akan membentuk susunan yang terkenal dengan sebutan HELIKS PILINAN RANGKAP DUA atau DOUBLE HELIX.

Proses translasi lebih rumit daripada replikasi. Mula-mula teks pada sebuah gen di-TRANSKRIP menjadi sebuah salinan melalui proses perpasangan basa yang sama, tetapi kali ini salinan itu bukan terbuat dari DNA melainkan dari RNA, dengan sifat kimia yang sedikit berbeda. RNA pun dapat membawa kode linier dan menggunakan huruf-huruf sama seperti DNA, kecuali bahwa molekul ini menggunakan basa U (Urasil) sebagai pengganti basa T. Salinan inilah yang disebut RNAm (m=messenger, pembawa pesan atau perintah). RNAm terdiri dari segmen-segmen ekson dan intron yang berselang-seling. Kemudian dalam proses berikutnya, dilakukan tahap penyuntingan melalui proses pemotongan semua segmen intron dan penyambungan semua segmen ekson.

Selanjutnya untuk sintesa protein, RNAm ditemani oleh sebuah mesin mikroskopis yang disebut RIBOSOM. Ribosom mengandung RNAr (r=ribosom). Ribosom bergerak di sepanjang RNAm, menerjemahkan tiap kodon (sandi genetis) yang terdiri atas rangkaian tiga huruf menjadi asam amino. Asam amino yang berjumlah 20 ini masing-masing dibawa oleh molekul RNAt (t=transfer, pengangkut). Kemudian tiap asam amino tersebut dilekatkan ke tiap kodon membentuk rantai asam-asam amino dengan urutan yang sama seperti urutan kodon. Setelah seluruh pesan selesai diterjemahkan, rantai-rantai asam amino melipatkan diri ke dalam bentuk bervariasi sesuai dengan urutan. Rantai asam-asam amino ini sekarang disebut PROTEIN.

Sahabat pembaca yang terhormat, saya tidak bermaksud menambah berat hari Anda dengan jejalan informasi yang memusingkan ini. Maafkan saya jika tulisan ini membuat kepala Anda pening, dan mungkin beberapa dari Anda sudah terkantuk-kantuk ketika membaca ini. Tetapi ketahuilah bahwa apa yang saya terangkan di atas merupakan rangkaian-rangkaian proses kimiawi yang amat penting. Karena di dalam mereka terkandung misteri kehidupan yang selama ini tersimpan rapat selama miliaran tahun.

Sejarah bumi telah dimulai sekitar empat miliar tahun yang lampau, tidak lama setelah planet bumi terbentuk dan ketika jagat raya sendiri baru berumur sepuluh miliar tahun. Sejarah bumi yang ditandai dengan adanya kehidupan organik di bumi purbakala, diawali oleh sebuah benang hidup. Demikian bunyi syair Erasmus Darwin pada tahun 1794, yang akhirnya digarap melalui penelitian yang lebih serius lagi oleh cucunya Charles, enampuluh lima tahun kemudian. Di dalam benang hidup-atau sekarang dikenal dengan nama DNA-tercantum sebuah informasi mengenai asal kehidupan. Bahkan menurut J. Campbell seorang ilmuwan asal Inggris menyatakan hidup adalah informasi digital yang ditulis dalam DNA.

Pada mulanya adalah kata. Namun kata itu bukan DNA, tetapi RNA. Memang DNA secara struktur sangatlah penting, bahkan ia juga merupakan suatu zat yang berperan aktif dalam menentukan aktivitas-aktivitas biokimia dan karakteristik-karakteristik khusus sel. DNA merupakan zat pintar yang mewakili informasi, menjalani replikasi, kawin, dan berbiak, yang oleh para ahli biologi disebut genotipe. Tetapi DNA hanyalah sepenggal rumus matematika pasif, tidak berdaya, dan yang tidak dapat mengkatalisis reaksi-reaksi kimia. Ia masih membutuhkan protein yang memungkinkan DNA menjalani replikasi. Protein adalah sesuatu yang mewakili sifat kimiawi, hidup, bernapas, metabolisme, dan perilaku. Oleh para ahli biologi disebut fenotipe. Dari dua uraian tersebut dapat dikatakan hidup sebenarnya merupakan kancah permainan antara dua jenis bahan kimia: protein dan DNA.

Tetapi dua bahan kimia itu tidak akan berarti apa-apa tanpa kehadiran RNA. Para ilmuwan telah mengumpulkan bukti yang cukup meyakinkan untuk menyimpulkan RNA hadir lebih dahulu daripada protein dan DNA. Bahkan unsur-unsur pembentuk DNA dibuat dengan cara mengubah unsur-unsur pembentuk RNA. Begitu pula huruf T pada DNA dibuat dari huruf U pada RNA. Selain itu, banyak enzim modern yang meskipun terbuat dari protein memiliki ketergantungan yang sangat tinggi pada molekul-molekul kecil RNA. Ini dimaksudkan agar enzim-enzim tersebut dapat bekerja dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun