Tentu saja, mereka yang “berke-cukup-an” juga ingin merubah nasib. Seringkali mereka berdoa siang dan malam. Dan seringkali pula, mereka cukup berdoa, tapi lupa berusaha. Ada juga yang berdoa dan berusaha mati-matian, tapi tidak pernah berani menentukan tarif.
Kembali kita bandingkan dengan tarif nona Maharani. Sebagian besar orang bisa saja berdalih : “ya jelas toh, DAGANGAN-nya khan beda. Pantes bila dia dapet argo kuda.”
Ayolah.. Bukankah Oom Tukul dan Kakang Mario Teguh punya argo yang lebih “kuda” dari pada non Maharani? Dan sudah jelas, jenis dagangan mereka beda, meskipun sama-sama basah. Tukul dan Mario Teguh basah di mulutnya. Sedangkan non Maharani, basah di tempat yang tidak bisa saya sebutkan.
Lalu gimana supaya bisa dibayar pake argo kuda kayak non Maharani? Ya tentu saja dengan berdoa dan berusaha. Namun, sebelum berdoa dan berusaha, ketahui dulu jumlah tarif Anda.
Bila jumlah tarif ini telah Anda ketahui, Anda tinggal bekerja dengan memberi “lebih” daripada jumlah tarif Anda saat ini. Lakukan seperti itu terus menerus, maka lama-lama tarif Anda akan meningkat dengan sendirinya. Trust me, it’s works..!
Siapa tahu, sekian tahun lagi tarif Anda dihitung pake argo kuda. Atau malah dihitung pake argo gledek, karena saking mahalnya.
Jadi, sekarang berapa tarif Anda?
---------
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H