1. Â Â Sebelum mempelajari modul ini, saya berpikir bahwa ...... sehingga..... Setelah mempelajari modul ini, ternyata .............
Sebelum mempelajari modul ini saya berpikir pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai dengan proses pembelajaran yang pernah saya pelajari baik metode maupun strategi. Sehingga saya melakukan pembelajaran seperti biasa dengan melakukan apersepsi untuk mengaitkan materi yang akan saya berikan dengan materi yang sudah dimiliki oleh murid.Â
Memberikan penyegaran pada murid melalui ice breaking untuk mengembalikan kesegaran kefokusan murid pada proses pembelajaran. Akan tetapi, setelah mempelajari modul ini, ternyata apa yang sudah saya lakukan merupakan salah satu pembelajaran social emosional, tapi masih pada langkah awal sehingga perlu adanya penambahan langkah yang lebih baik lagi. Antara lain perlunya saya melakukan kesadaran penuh pada diri saya maupun siswa agar dapat mencapai titik kefokusan dalam belajar sehingga dapat menghasilkan pembelajaran yang bermakna.
2. Â Â Berkaitan dengan kebutuhan belajar dan lingkungan yang aman dan nyaman untuk memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi akademik maupun kesejahteraan psikologis (well-being), Â 3 hal mendasar dan penting yang saya pelajari adalah:
Berkaitan dengan kebutuhan belajar dan lingkungan yang aman dan nyaman untuk menfasilitasi seluruh murid di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi akademik maupun kesejateraan psikilogis [well-being], 3 hal mendasar dan penting yang saya pelajari antara lain;
- Pertama adalah  konsep Pembelajaran Sosial dan Emosional berdasarkan kerangka kerja CASEL  (Collaborative  for Academic, Social and Emotional Learning) yang bertujuan untuk mengembangkan 5 (lima) Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE) yaitu: kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
- Kedua adalah tentang pemahaman  konsep kesadaran penuh  (mindfulness) sebagai dasar penguatan 5 Kompetensi Sosial dan  Emosional  (KSE) serta bagaimana mengimplementasikan pembelajaran sosial emosional di kelas dan sekolah melalui 4 indikator,  yaitu: pengajaran eksplisit, integrasi dalam  praktek mengajar guru dan kurikulum akademik,  penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah, dan penguatan  kompetensi sosial dan emosional  pendidik dan tenaga kependidikan (PTK)  di sekolah.
- Ketiga tentang kesejateraan psikologis [well-being].
Dengan memahami ketiga hal tersebut penerapan kompetensi social emosional baik pada murid maupun pada guru dapat terlaksana dengan baik. Karena pembelajaran social emosional merupakan suatu sistem yang saling terkait.
3.   Berkaitan dengan no 2, perubahan yang akan saya terapkan di  kelas dan sekolah:
a. Â Â Bagi murid-murid:
Perubahan yang saya terapkan di kelas pada murid dengan membiasakan maindfullness pada setiap awal pembelajaran dengan mengenalkan emosi pada murid, dengan pembiasaan ini diharapkan anak dapat mengenali dirinya dan mengelola asset-aset yang ada didirinya sehingga memiliki kesiapan dalam belajar. Disamping itu juga menerapkan 5 KSE baik pada pengajaran eksplisit, integrasi dalam  praktik mengajar guru dan kurikulum akademik,  penciptaan iklim kelas dengan melibatkan murid dalam memecahkan masalah, mengambil keputusan. Dengan penerapan tersebut murid mencapai well-being sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai.
b. Â Bagi rekan sejawat: