Mohon tunggu...
Rokhma Mista Feberianah
Rokhma Mista Feberianah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya adalah mahasiswi universitas airlangga fakultas keperawatan, yang mempunyai hobi berjualan dan bisnis

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Matematika Hidup Sukses

28 Desember 2024   15:27 Diperbarui: 28 Desember 2024   15:31 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto By : Pinterest

Apa sebenarnya arti hidup bagi sebagian orang. Hidup sendiri dapat diartikan masih ada, terus bergerak, dan bekerja sebagaimana mestinya. Sejatinya banyak orang hidup di dunia tidak mempunyai arah bahkan tujuan. Orang yang hidup di dunia mayoritas lebih banyak berfikir bagaimana menakhlukkan dunia. Banyak orang juga berfikir bagaimana cara mendapatkan kesuksesan hidup di dunia.

Kesuksesan dapat diraih dengan banyak cara, diantaranya bisa dengan bekerja keras, selalu belajar tentang ilmu yang terbaru (Sekolah), mau mengambil resiko, dan tentunya bisa dengan mencari pengalaman baru. Meraih kesuksesan tentu butuh pengorbanan baik dari fisik maupun psikososial. Sebagai contoh orang rela bekerja tanpa mengenal siang dan malam demi kata "Sukses" , namun lupa dengan kewajiban mereka sebagai manusia.

Pada dasarnya mencari kesuksesan itu ada rumus matematikanya, sehingga tidak hanya sekolah aja yang ada pelajaran matematika. Rumus matematika kehidupan sedikit berbeda dari rumus matematika biasanya. Matematika kehidupan dapat menjadikanmu menikmati dalam proses menuju kesuksesan. Matematika hidup yang saya terapkan selama ini adalah Tuhan 60%, Orang Tua 30%, Usaha 10%.

Mengapa persentase Tuhan lebih besar dari yang lain, sebenarnya arti hidup yang saya pahami adalah hidup untuk mencari ridho Tuhan. Sehingga apabila kita menuangkan 60% hidup kita kepada tuhan maka kemungkinan hidup kita jauh lebih tenang. Saya memiliki sedikit cerita bagaimana saya meraih apa yang saya cita-citakan dengan menerapkan matematika hidup tersebut. Disuatu saat saya memiliki keinginan untuk melanjutkan kebangku kuliah dari SMA, kemudian saat itu saya mempersiapkan diri saya untuk melakukan tes tulis untuk masuk perguruan tinggi.

Pada saat itu teman saya yang juga menginginkan masuk perguruan tinggi negeri yang sama, dia sangat aktif untuk mengikuti kegiatan try out, membeli buku-buku. Sedangkan saya tidak memiliki cukup banyak uang untuk mengikuti kegiatan try out berbayar, saya tidak berkecil hati saya terus belajar dengan modal 1 buku yang saya miliki. Namun disisi lain saya percaya bahwa tuhan akan membantu, dengan itu saya memperbaiki hubungan saya dengan tuhan.

Cara memperbaiki hubungan dengan tuhan diantaranya :

  • Memperbanyak ibadah
  • Memperbanyak dzikir dengan tujuan menginat tuhan
  • Memperbanyak berbuat kebaikan
  • Menghilangkan rasa iri hati, dengki yang ada pada diri kita agar diri kita bersih, lebih tenang dan lebih ringan dalam menjalani hidup

Kemudian saya berusaha memuliakan orang tua saya dengan cara hal hal kecil seperti membantu orang tua membereskan pekerjaan rumah, sehingga mereka merasa tidak terbebani. Berusaha tidak menyinggung perasaan orang tua juga harus dilakukan, karena restu orang tua juga sangat berperan dalam mencapai kesuksesan.

Berbagai cara diatas saya lakukan dengan konsisten, sehingga mendapatkan hasil akhir yang baik, saya lulus tes tulis masuk perguruan tinggi negeri.

Dalam "matematika hidup" ini, kita melihat bahwa meskipun Tuhan dan orang tua memberikan kontribusi yang lebih besar, usaha tetap memiliki peran penting. Ketiganya saling melengkapi dalam perjalanan hidup kita. Dengan mengakui peran Tuhan, menghargai jasa orang tua, dan berkomitmen untuk berusaha, kita dapat menciptakan kehidupan yang lebih bermakna dan sukses.

Hidup bukan hanya soal angka dan proporsi, tetapi juga tentang hubungan dan pengalaman yang kita jalani. Mari kita hargai setiap aspek tersebut untuk mencapai keseimbangan yang optimal dalam hidup kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun