Mohon tunggu...
Atina Tri R.
Atina Tri R. Mohon Tunggu... -

Matahari kala itu begitu terik, tepat tanggal 29 Desember 1993 seseorang telah diputuskan untuk turut andil menghirup segarnya oksigen di muka bumi ini. Lahir sebagai anak ke 3 dan anak terakhir yang diharapkan selalu diberikan kasih sayang oleh Sang Maha Pemilik Cinta. Nama yang mungkin tidak teratur susunan tata bahasanya, tapi tersirat doa di dalamnya "Atina Tri Rokhmatin" begitulah Bapak dan Ibu memberikan nama. Banyak hal spesial yang belum diketahui olehnya, sehingga banyak waktu yang terbuang untuk mendengarkan musik, melihat film, membaca, dan tidur. Hitam dan Abu-abu terlihat menakutkan tetapi itulah kedamaian abadi menurutnya. Semua makanan dan minuman halal adalah yang terbaik, tetapi terdapat kedamaian dalam lemon tea dengan beberapa ice tube ^_^.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Seharusnya Layanan Untuk Semua

2 Oktober 2014   05:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:42 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bimbingan Koseling (BK) bisa disebut sebagai layanan bagi siswa yang ada disekolah. Setiap siswa memliki hak untuk mendapatkan pelayanan ini. Akan tetapi fakta dilapangan hanya mereka yang bermasalah yang bisa merasakan layanan BK .

Berdasarkan penjelasan yang saya terima, BK dibentuk di sekolah untuk membantu peserta didik agar dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya yang meliputi aspek pribadi-sosial, belajar (akademik), kultural, spiritual, dan karir. Sehingga seharusnya para guru BK tidak hanya berkecimpung dengan mereka yang bermasalah saja tetapi juga dengan siswa-siswa yang berada pada kondisi normal. Terkadang siswa yang terlihat pintar atau biasa memiliki permasalahan pada aspek-aspek tertentu.

Para siswa yang terlihat pintar atau mereka yang selalu menduduki posisi tertinggi dalam nilai mata pelajaran biasanya memiliki permasalahan pada aspek pribadi-sosial. Siswa tersebut akan cenderung hidup dalam kepentingan mereka sendiri dan terlihat egois. Pendapat saya tersebut berdasarkan pada lingkungan yang berada disekitar saya ketika saya masih duduk di bangku sekolah. Guru BK hendaknya membantu siswa tersebut untuk bisa terjun pada kehidupan sosial karena pintar saja tidak cukup untuk menghadapi tantangan masa depan.

Kemudian untuk aspek belajar, karena masing-masing siswa memiliki keahlian yang berbeda dan kondisi kejiawaan yang berbeda maka model pembelajaran yang ada harus bisa merangkul semua siswa sehingga bisa memahami materi pelajaran. Terkadang ada siswa yang pada semester awal memiliki pencapaian kompetensi yang sangat bagus akan tetapi ketika menginjak semester akhir siswa tersebut mengalami keterpurukan atau tidak bisa mencapai kompetensi. Dalam kasus ini seorang guru BK memiliki andil untuk mencari permasalahan siswa tersebut kemudian memberikan jalan keluar supaya siswa bisa kembali pada kondisi yang semula.

Dalam aspek kultural permasalahan yang biasa terjadi pada siswa remaja adalah pencarian jati diri yang bisa dipengaruhi oleh budaya yang sedang berkembang pada masa tersebut. Saat ini sedang trend budaya Korean Wave, dimana para anak usia remaja bergaya seperti artis-artis korea, mengagumi bahasanya, mengagumi makanannya, dsb. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan menyukai budaya lain, akan tetapi apabila hal tersebut menimbulkan rasa tidak peduli terhadap budaya sendiri (budaya Indonesia) dan menggantiknnya dengan budaya yang lain, maka hal tersebut akan berpengaruh terhadap sikap siswa dan mereka hanya akan hidup dalam mimpi mereka.

Dalam aspek spiritual, seorang anak remaja masih dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Mereka mencari apa yang menurut mereka bisa membuatnya bahagia, salah satu contoh dalam hal agama. Apabila siswa tidak mendapatkan pondasi agama yang kuat, maka siswa tersebut akan mencari agama yang dianggapnya bisa memberikan kebahagiaan. Sehingga guru BK harus bisa memberikan nilai-nilai spiritual sesuai dengan agama mereka yang bisa dilakukan dengan memberikan ceramah atau mengundang tokoh-tokoh dari setiap agama yang dimiliki oleh para siswa.

Dalam aspek karir, guru BK harus bisa memberikan pandangan yang bagus tentang masa depan siswa. Guru BK tidak seharusnya mengatakan kepada siswa yang bermasalah bahwa mereka tidak bisa melanjutkan sekolah, akan tetapi semestinya guru BK memberikan pencerahan. Karena banyak teman saya ketika duduk di bangku sekolah memiliki banyak masalah, akan tetapi sekarang mereka memiliki kehidupan yang sukses.

Beberapa paragraph di atas hanyalah sedikit contoh kasus dan masih banyak lagi kasus-kasus lain yang seharusnya bisa ditangani lebih baik lagi oleh guru BK.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun