Mohon tunggu...
Masrokhin
Masrokhin Mohon Tunggu... Dosen - Traveler yang meminati mazhab Geertzian

Memenuhi perintah belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Wakil dan Kholifah

8 Januari 2025   10:06 Diperbarui: 8 Januari 2025   10:06 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Dokumen Pribadi

Inni Ja'ilun fil-Ardhi Kholifah

Kholifah, dengan jamak khulafa bermakna pemimpin dalam penegakan hukum, dengan jamak kholaif bermakna memelihara bumi, melakukan islah, mengantar segala tujuan penciptaan
.
* inni ja'ilun fil ardhi kholifah
* ya dawud inna ja'alnaka kholifatan fil ardh
.
* wadzkuru idz ja'alakum khulafa-a min ba'di qowmi nuh
* wadzkuru idz ja'alakum khulafa-a min ba'di 'aad
* wayaj'alukum khulafa-a al-ardh
.
* wa huwal-ladzi ja'alakum kholaifa fil ardh wa rofa'a ba'dhokum fawqo ba'dh
* tsumma ja'alnakum kholaifa fil ardhi min ba'dihim
* wa ja'alnahum kholaifa wa aghroqnal-ladzina kadzdzabu biayatina
* huwa-ladzi ja'alakum fil ardhi, faman kafaro fa'alayhi kufruh
.
Wakil, mengganti, mewakili pihak lain karena: (1) ketiadaan dari pihak yang diwakili (2) diganti, diwakili akibat kematian atau ketidakmampuan (3) memberi penghormatan kepada yang ditugaskan mewakili.

.

Di suatu pertemuan, beberapa pembicara berbicara tentang wakil dan beberapa hal berikut

Wakil itu, di-akronim-kan Jawa, artinya awak lan sikil, bukan kepala. Kepala tanpa wakil tidak bisa berjalan. Karena awak dan sikil, mesti nurut ke kepala, keputusan tetap dari kepala. Diantara kepala dan wakil kepala jika sering terjadi perbedaan pandangan itu lebih bagus, karena sesuatu dilihat dari berbagai sudut --Kiai Umar Wahid--
.

Punya spesialisasi dan fleksibilitas. Ahli di suatu bidang tapi fleksibel karena punya kemampuan lain --Kacung Marijan--, ini hampir sama dengan deep generalist-nya Ayekin Tank
.
Yang anak-anak pesantren kepinginnya ke ilmu non islamic studies, yang anak umum pingin bisa baca tulis dengan masuk kuliah. Jadi, kampus agama bingung, para mahasiswanya dari SMA, kampus non-agama lebih bingung karena anak mahasiswanya anak pesantren. Harusnya ambil porsi yang jadi keunggulanmu --MNK Setiawan--
.
Alasan, kalau tidak rasional ya emosional --Ipang Wahid--
.
Dapat juga dari para tokoh di tengah kademen ini. Nggodok banyu, teh anget, kemulan sarung, mlungker
.
# piye lho, udan, kahanan Batu Malang, kamar AC disetel 16 derajat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun