Sowan Yai
Diajak adik-adik mahasiswa baru dari Program Studi Hukum Keluarga Unhasy Tebuireng untuk sowan Yai Hasyim di Maqbaroh Pesantren Tebuireng
Sebagian diantara mereka ada yang baru pertama kali ke maqom Tebuireng. Karena pendidikan sampai SMA atau Aliyahnya ditempuh di kampung halamannya, bukan di sekitar Tebuireng. Para Maba ini diorganisir oleh kakak tingkatnya untuk bisa bersama-sama sowan Kiai Hasyim di awal mereka menempuh pendidikan tinggi di universitas yang membawa nama beliau, Universitas Hasyim Asy'ari
Agenda Sowan Yai yang dilaksanakan di hari Minggu ini tentu berbarengan dengan ramainya para peziarah. Di area joglo maqom dan lantai bawah sangat ramai dan penuh pengunjung. Tidak kondusif untuk ziarah tipe mahasiswa. Para peziarah tipe bapak-ibu-mbah-mbah kalo sudah tahlilan atau baca-baca kalimah toyyibah lain pasti hueboh, sementara para peziarah yang mahasiswa ini tidak akan saya ajak untuk seheboh itu
Di lantai atas, teman-teman tak critani tentang style berziarah ke tokoh. Ada yang tipe bargaining, datang untuk banyak berdo'a dan mendo'akan si tokoh dengan berharap luberan dari wadah tokoh yang sudah penuh dan masih dikirim supply yang banyak sehingga akan tumpah dan luber. Luberan itu yang diharapkan. Karena, jika tokoh itu assholihin was sholihat tentu sudah cukup banyak deposit bekal yang ditabungnya. Mungkin berupa shodaqotin jariyatin, atau jaringan dan rantai ilmu yang pernah diajarkan yang tidak pernah terputus, atau anak-anaknya yang dulu sering dido'akan dan kini balas mendo'akan. Mereka sudah cukup bekal, dan jika tetep ada supply akan meluber. Ini tipe ziarah ihtida', mendo'akan dengan berharap luberan atas yang dia lakukan. Mungkin hanya mengenal sekilas siapa yang diziarahi dan dido'akan, bahkan bisa tidak mengenalinya. Pokok'e ngglundhung melu
Teman-teman mahasiswa baru tak ajak ziarah iqtida', berziarah karena mengenal siapa dan bagaimana yang diziarahi sampai saatnya menemukan sesuatu aksi spektakuler dari yang diziarahi saat mereka hidup. Setelah itu akan otomatis menyebut "pehhh, hebat njenengan, Yi, bisa sampai seperti itu. Saya akan ikuti jejak itu, dan al-Faaatihah untuk njenengan"
Setelah dari maqom, ngobrol di ruangan Lembaga Konsultansi dan Bantuan Hukum, LKBH dibawah naungan Prodi Hukum Keluarga. Beberapa cerita tentang menuntut ilmu di program studi Hukum Keluarga itu apa yang dipelajari, dari sesama prodi sejenis apa bedanya dengan yang di Tebuireng, hasil belajar di Tebuireng kompetitif atau tidak, dan seterusnya. Tidak bisa panjang-panjang bercerita bersama karena harus berbagi bodi untuk agenda lain di waktu yang sama
Welcome to the Jungle, Buddies !!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H