Sin Nun Ta' Marbuthoh
Bahagianya nggak pernah habis. Bisa bersama-sama belajar tanpa henti. Minggu ini, ketemu itu: sin nun ta' marbuthoh. Bahasan utamanya tentang
Mixed, assorted, campur, multitasking, deep generalist: menguasai banyak hal dan semuanya dikuasai mendalam
Kalau sin-nya diharokati dhummah, terbaca sunnah, maknanya tradisi, kebiasaan, yang sering dilakukan. Saat disambung dengan rasul, sunnah rasul, bermakna tradisi yang dicontohkan, kebiasaan yang dilakukan, oleh rasul. Kalau rasul yang dimaksud adalah Rasulullah Muhammad, maka mengikuti sunnah rasul berarti mengerjakan sesuatu sebagaimana pernah dilakukan oleh Rasulullah Muhammad semasa hidupnya
Berpakaian dalam rupa single piece single colour, itu mengikuti sunnah rasul. Berpakaian kemeja batik dengan bercelana panjang keki sangat tidak sunnah rasul
Iya, baju batik dan celana panjang keki, tidak pernah ada di zaman rasul. Batik itu bukan sunnah, dan memakainya tidak dapat pahala
Begitu juga berpakaian jubah dengan satu warna, itu nggak ada urusannya dengan pahala
Menggunakan hanya tangan kanan saja untuk aktifitas makan, itu sunnah rasul. Rasulullah mencontohkannya. Yang dikonsumsi adalah kurma, atau roti. Para konsumen nasi pecel dengan peyek di tangan kiri atau penikmat soto babat dengan krupuk di tangan kirinya jangan berharap ada kategori sunnah rasul di sana. Maka, menggunakan alat apapun menyesuaikan dengan jenis makanannya, memakai tangan kanan-kiri bersendok bersumpit bergarpu berpisau atau apapun, tidak berhubungan dengan ada pahala atau tidak, termasuk yang hanya pake tangan kanan saja seperti dicontohkan Rasulullah saat makan kurma. Karena, sunnah dengan satu tangan yang kanan saja dan bertiga-jari tentu tidak bisa ditiru untuk makan bubur Manado atau Gultik Blok M
Kalau sin-nya difathah, terbaca sanah, bermakna tahun. Satu istilah untuk menyebut satuan masa atau waktu. Selain sanah (alfa sanah, sewu tahun) ada 'aam ('aamul fiil, tahun gajah), hijaj ('ala an ta'jironi tsamaniya hijaj, jadi karyawanku delapan tahun)
Kalau sin-nya dikasroh, terbaca sinatun, bermakna indikasi untuk ngantuk, la ta'khudzuhu sinatun wa la nawmun)
Sinatun, bisa dipahami dengan pemeringkatan dari melek menuju tidur ngorok. 'Anin naa-imi hatta yastayqidho, orang tidur sampe melek
Dari melek menuju ngantuk. Sebelum ngantuk yang disebut nu'as, idz yughosysyikumun nu'aas, ketika Dia menjadikanmu berat hingga ngantuk. Indikasi atau kroso bakal menuju ngantuk itulah sinatun.