Mohon tunggu...
Rokhimi 18
Rokhimi 18 Mohon Tunggu... -

apa adanya,,,,, g sombong,,,,,

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Mengacu Pada Keunikan Otak

28 Desember 2011   00:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:40 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Otak merupakan organ terpenting dalam tubuh manusia. Otaklah yang menjadi pusat syaraf dalam tubuh manusia. Namun perkembangan otak pada setiap manusia berbeda antara satu dan lainnya. Perbedaan tersebut dapat dikatakan bahwa otak merupakan organ yang unik.

Keunikan otak ini perlu diperhatikan dalam pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran. Guru dalam melaksanakan pembelajaran setidaknya memperhatikan pola perkembangan peserta didiknya. Karena dengan keunikan otak yang berbeda-beda, maka gaya belajar anak dalam memahami materi pun berbeda-beda. Selain itu dengan memperhatikan perkembangan otak pada setiap peserta didiknya akan menjadikan tujuan pembelajaran itu semakin mudah tercapai. Kerana dalam proses pembelajarannya siswa dibiarkan belajar dengan gaya belajar apa saja yang sesuai dengan kenginan dan kemampuannya.

Gaya belajar pada setiap anak berbeda-beda. Terdapat anak yang memiliki gaya belajar visual dimana pembelajaran terpaku pada apa yang dilihatnya atau secara konkret. Ada pula anak didik yang memilki gaya belajar reading, dimana proses belajar menitikberatkan pada tulisan atau catatan. Gaya belajar yang dimiliki anak tidak hanya terpaku 2 gaya belajar tersebut, tetapi terdapat gaya belajar lain yang dimilki oleh setiap peserta didik. Melihat hal tersebut, sebagai guru harus bisa mewujudkan pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar anak serta berbasis pada keunikan otak anak. Cara yang dapat ditempuh salah satunya adalah penggunaan berbagai pendekatan pembelajaran yang ada.

Selain itu guru dalam pembelajaran dapat pula memperkaya otak peserta didik. Melalui pemberian stimulus-stimulus yang dapat memperkaya pertumbuhan koneksi neural baru pada otak anak. Stimulus tersebut sifatnya haruslah menantang dan bermakna bagi siswa. Dengan pembelajaran stimulus yang demikian dapat dipastikan pembelajaran yang berlangsung sesuai dengan keunikan otak anak, serta merupakan pembelajaran yang berbasis otak. Selain itu dengan pembelajaran yang demikian, diharapkan tujuan pembelajaran semakin mudah tercapai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun