Mohon tunggu...
Roja Hilmi
Roja Hilmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Living cost Mahasiswa Di Surabaya Mahal? Enggak Kok!

16 Januari 2025   00:42 Diperbarui: 16 Januari 2025   00:42 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perkenalkan saya Roja, Menjadi mahasiswa perantauan di kota Metropolitan seperti Surabaya merupakan sebuah tantangan tersendiri, mulai dari membiasakan hidup mandiri, pemecahan masalah sehari hari, hingga memaksa diri untuk cepat beradaptasi, Ini kisah saya

            Saya merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis di Salah satu Universitas Negri Terbaik Di Indonesia, Yakni Universitas Airlangga, Kampus ini berdiri sejak 10 November 1954 bertepatan dengan hari pahlawan yang ke-9, Menjadi mahasiswa Perantauan, tentunya bukan sesuatu hal yang mudah untuk dijalani, tetapi bukan berarti mustahil, masalah utama yang dialami Hampir seluruh mahasiswa perantauan adalah masalah uang, uang, dan UANG!, Kenapa Uang?, karena tidak bisa dipungkiri, Kuliah memang membutuhkan dana yang lumayan untuk menunjang kebutuhan baik akademik, maupun biaya hidup, apalagi sebagai seorang mahasiswa, tugas print makalah mengeluarkan uang, ikut kepanitiaan ada uang kontribusi, ingin tetap hidup walaupun dengan sebutir telur, tetap membutuhkan uang bukan?

            Namun sebenarnya hal ini sering kali disalah artikan menjadi "Kuliah Itu Mahal!", Padahal sebetulnya yang mahal adalah gaya hidup yang dijalani mahasiswa itu sendiri, apalagi di Surabaya yang notabenenya adalah Kota Metropolitan Dan Ibu kota dari provinsi yang besar yaitu Jawa Timur.

            Sebagai Mahasiswa Rantau yang hidup di Surabaya, saya merasakan bahwasanya Surabaya memiliki living cost yang tergolong murah untuk sebuah Kota Metropolis seperti Surabaya, Seperti Harga seporsi nasi di warteg, menggunakan telur dadar dan sambal terong ada di kisaran 9000-13000 Rupiah saja, Dan itu sudah tergolong makan yang enak dan layak untuk seorang mahasiswa, lain ceritanya jika dibarengi dengan nongkrong di cafe, yang secangkir kopinya saja 20000-25000 rupiah, itu sudah bisa digunakan untuk 2 kali makan pokok, kembali lagi ke gaya hidup yang kita terapkan selama menjadi mahasiswa seperti apa.

            Berikut saya klasifikasikan rata rata pengeluaran harian berdasarkan gaya hidup yang mungkin sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan teman teman :

Gaya hidup hemat : Hanya memenuhi kebutuhan pokok saja, makan lauk sederhana di Warteg, biaya foto copy, dan tidak spend uang untuk hal hal yang sebenarnya tidak benar benar dibutuhkan, berada di kisaran 30.000-35.000 rupiah/hari

Gaya hidup Standar : Memenuhi kebutuhan Pokok, Makan lauk yang diinginkan di Warteg atau tenant makanan, biaya foto copy, jajan jajan kecil, sesekali nugas di cafe atau warkop, berada dikisaran 35.000-70.000 rupiah/hari tergantung preferensi masing masing

Gaya hidup Mewah : Tidak perlu di deskripsikan berada di kisaran 100.000 rupiah hingga tak terhingga /hari tergantung preferensi masing masing

Semua perkiraan biaya diatas tentunya diluar biaya Tempat tinggal dan Uang Kuliah Tunggal (UKT)

            Jadi bagaimana teman teman, apakah menurut Living Cost Mahasiwa di Surabaya Mahal?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun