Pembangunan atau proyek sebuah kalimat yang tidak bisa dipisahkan dinegeri tercinta ini,,kenapa bisa seperti itu?? kalau Indonesia Tanpa pembangunan maka kita akan ketinggalan dan kalau Pejabat tanpa proyek maka tidak dapat sampingan..inilah potret nya pembangunan di Indonesia jika suatu daerah antau lembaga kementrian dan lembaga lainnya tidak ada pembangunan dipastikan tidak ada proyek dan tidak ada pula sampingannya..
Lalu bagaimana dengan Pemerintah yang gesit pembangunan-pembangunan infrasturuktur yang sedang di fokuskan,, saya anggap hal itu untuk kebaikan bersama dan saya sangat setuju terutama untuk pelayan masyarakat seperti pembangunan Jalan, Rumah Sakit, Transportasi, Tol, sekolah. Tetapi coba kita cek apa yang dilakukan lembaga-lembaga kementrian banyak dari lembaga tersebut membangun gedung-gedung baru yang saya kira manfaatnya tidak banyak tiap tahun mereka membangun gedung untuk penelitian, untuk kantor, untuk ini untuk itu,,tapi apa hasilnya setelah gedung itu di bangun tahun berikutnya ternyata gedung itu terbengkalai seperti gedung yang di bawah lembaga pertanian dan penelitian dan lembaga lainnya yang ada di daerah-daerah coba anda cek berapa gedung mereka yang terbengkalai dan kurang manfaat, tetapi anehnya mereka tiap tahun selalu membangun gedung,, inilah potret nyata proyek pembangunan, dan alangkah baiknya manfaatkanlah gedung yang sudah ada dan saya kira tidak usah membangun gedung-gedung yang baru pasti memakan dana yang tidak cukup kecil.
Gedung-gedung pemerintahan selalu dibangun ditambah,, tetapi ternya isinya yang ada diruangan hanya beberapa orang di luar kelihatan megah eh pas masuk ternyata orangnya hanya sedikit dan pelayanannya kurang maksimal yang ada gedung terebut penuh dengan orang-orang yang antri,, ini menandakan bagus di luar ternyata didalam lebih parah,. jadi gedung tiu bukan untuk melayani melainkan untuk tempat ngantri.
Dana desa yang dikucurkan pemerintahpun tidak luput dari proyek-proyek seperti pembagunan posyandu, pelatihan-pelatihan, sanitase dll saya kira banyak yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan sarana-saran yang dibutuhkan masayrakat, dan pelatihan-pelatihan yang di adakan didesa melalu dana desapun kurang begitu efisien karena hanya simbol saja kebanyakan faktanya tidak ada,, silahkan anda cermati di Desa anda masing-masing,, hal ini pula yang mendorong KPK ingin membuka cabag-cabang sampai tingkat Desa/kelurahan, Â (Dana Desa Mencapai 1M) tapi apakah anda merasakan manfaatnya saya kira anda tidak puas,,,
Dana Desa dan Dana Aspriasi dari Dewan khususnya dewan kabuapten sering terjadi tumpang tindih di kalangan masyarakat karena banyak masyarakat ketika akan mengajukan permohonan Mau kemana nich kita ajukan...ke Dewan apakah ke Desa,, saya kira untuk Dewan G usah di kasih Dana Aspirasi lah cukup Dana Reses Aja,,kalau benar-benar di Manfaatkan saya Rasa Dana Desa Juga cukup untuk memenuhi kebutuhan Desa,,jadi dewan hanya penyambung aspirasi saja tetap yang dipakai itu dana des..kan lumayan menghemat anggaran...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H