Mohon tunggu...
roizul hamm
roizul hamm Mohon Tunggu... Penulis - Santri dan mahasiswa Bangkalan

Pemuda iseng dari madura... Suka banget menulis. Suka humor juga. hari tanpa tertawa itu adalah hari yang terbuang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Berat" bagi Dilan vs "Berat" bagi Kami

1 Februari 2018   16:55 Diperbarui: 1 Februari 2018   17:03 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berangkat dari hal yang masih hangat di perbincangkan di media sosial dari kalangan pemuda jaman now tentang si DILAN anak remaja era 90-an yang sudah berhasil menghipnotis para remaja era NOW secara merata.

Bayangkan, jika kita sedang berada di jalan, ada gadis remaja anggaplah berumur 20-22 an lanjut kita tanyakan " apa kamu kenal istilah dilan?" 

Atau jika kita sedang berada di sekolah menengah pertama, anggaplah kita seorang pengajar kelas VII, lanjut kita tanyakan "siapa saja yg kenal istilah Dilan?"

Virus film ini tengah menguasai jiwa penduduk muda indonesia mungkin cuma akhir-akhir ini, tapi bisa saja akan membekas hingga tua nanti, sehingga kemudian film-film bernuansa romantis akan mereka anggap biasa untuk di konsumsi anak-anak mereka 10 atau 20 tahun kedepan.

Peran sosok Dilan dan Milea yang katanya "bikin baper" dalam film ini Sungguh membuat para penikmatnya berteriak tanpa sadar, mereka akan berteriak lebih keras ketika si DILAN memberikan rayuan-rayuan "kekinian" untuk si Milea.

wajah ganteng pemeran Dilan Yang tiada lain adalah iqbal menambah daya tarik pemirsa.

Selanjutnya, ada beberapa pertanyaan dari beberapa Orang tentang fenomena ini, apa tidak ada cara lain untuk menarik perhatian para pemuda-pemuda,selain menyuguhkan film yang syarat akan semua itu?

Untuk dampaknya sendiri, bagaimana  jika anak smp yang masih baru menginjak remaja di suguhi adegan-adegan romantis?

Kami Orang tua mungkin hanya terlalu memandang negatifnya saja, tentang Nasib cucu kita 10-20 tahun lagi. Bukankah cucu kita adalah bibit bermutu bagi bangsa?

Jadi Orang tua itu berat nak, Kamu tidak akan kuat, Biar kami saja. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun