Mohon tunggu...
roizul hamm
roizul hamm Mohon Tunggu... Penulis - Santri dan mahasiswa Bangkalan

Pemuda iseng dari madura... Suka banget menulis. Suka humor juga. hari tanpa tertawa itu adalah hari yang terbuang.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pantun dari Kita yang Terpendam

14 Desember 2017   19:45 Diperbarui: 14 Desember 2017   20:03 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Langkah demi langkah tertatih

Sambung asa si Orang buta

Melihat mereka merah putih

Aku tau rasa asin air mata

Terasa sejuk sepoy angin

Meniup-niup dari berbagai arah

Jika aku di tanya apa yang ku ingin

Maka satu kata ialah sekolah

Sebongkah batu di tengah kota

Naiki lalu ucapkan merdeka

Tiba waktu untuk bercerita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun